PKB soal Mega Minta Menteri Terbanyak PDIP: Jokowi yang Tentukan

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat menyampaikan pidato di Kongres V PDIP, di Bali, Kamis (8/8). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri terang-terangan meminta jatah menteri yang paling banyak di hadapan Presiden Joko Widodo dalam Kongres V PDIP di Bali, Kamis (8/8).

Menanggapi itu, Ketua DPP PKB Jazilul Fawaid, menilai permintaan itu wajar karena PDIP duduk sebagai pemenang di Pilpres 2019 dengan mengantongi 19,33 persen suara nasional.

Namun, PKB mengingatkan urusan menteri adalah hak prerogatif Presiden Jokowi, artinya tidak bia diintervesi pihak mana pun.

"Permintaan itu bagian dari ekspresi kemenangan memimpin PDIP. Semua berhak meminta dan berencana, tapi Pak Jokowi-lah yang menentukan," ucap Jazilul dalam pesan singkat, Jumat (9/8).

Jazilul menyebut PKB prinsipnya tak merongrong jatah menteri kepada Jokowi untuk mengisi kabinet 5 tahun mendatang. Meski dalam kesempatan sebelumnya Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sering menyebut meminta 10 menteri.

"PKB manut saja. Yang penting maslahat untuk bangsa," terang anggota DPR itu.

Sementara terkait parpol di luar koalisi yang turut disinggung Megawati meminta jatah menteri, PKB cenderung menolak karena koalisi sudah cukup. Lagi pula oposisi dibutuhkan.

"Saya yakin Pak Jokowi tahu persis bahwa demokrasi memerlukan oposisi yang sehat," kata Jazilul.

Sebelumnya di hadapan Jokowi, Megawati bicara blak-blakan meminta menteri yang banyak untuk PDIP sebagai peraih kursi terbanyak.

"Ini di dalam Kongres partai, Presiden, saya minta dengan hormat bahwa PDIP akan masuk dalam kabinet dengan jumlah menteri terbanyak," ucap Megawati disambut sorak sorai kader di Bali, Kamis (8/8).

Merespons itu, Jokowi dalam sambutan usai Mega, memastikan akan memberikan kursi yang banyak untuk partai asalnya.

"Yang jelas, PDIP pasti yang terbanyak. Itu jaminannya saya," tutur Jokowi menjawab Megawati.