Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
PKS: Intimidasi di Car Free Day Tak Boleh Terulang
29 April 2018 22:00 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB

ADVERTISEMENT
Wakil Sekretaris Jenderal PKS Mardani Ali Sera berharap kejadian intimidasi antar gerakan pendukung bakal calon presiden tidak terulang kembali. Hal ini sebagai respons atas kejadian intimidasi yang dilakukan relawan #2019GantiPresiden kepada ibu dan anaknya yang ikut gerakan #DiaSibukKerja, saat kegiatan Car Free Day, Minggu (29/4).
ADVERTISEMENT
"Semua harus saling menghargai. Semua punya hak mengekspresikan pilihannya. Kita semua warga Indonesia yang cinta negeri. Kejadian yang tadi pagi mesti diambil pelajaran. Tidak boleh terulang lagi, tapi silakan terus berekspresi yang sehat, sudah cukup," kata Mardani kepada kumparan (kumparan.com), Minggu (29/4).
Menurut pencetus ide gerakan #2019GantiPresiden tersebut, intimidasi saat melakukan aksi tidak boleh dibiarkan terjadi. "Jangankan kepada orang, kepada hewan tuh tidak boleh. Kalau ajaran Islam kan harus jadi rahmat seluruh alam," kata Mardani.
Atas kejadian initimidasi itu, Mardani menyatakan akan membuat panduan bagi relawan yang berminat ikut gerakan #2019GantiPresiden. "Nanti saya akan membuat video pendek untuk menjelaskan," pungkasnya.
Gerakan #2019GantiPresiden mulai digaungkan sejak awal April 2018. Sementara itu, untuk menandingi gerakan tersebut, relawan Jokowi membuat gerakan #DiaSibukKerja.
ADVERTISEMENT
Pihak Gerindra sebagai pengusung Prabowo membela relawan #2019GantiPresiden. Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Muhammad Taufik menilai relawan #2019GantiPresiden sudah berupaya agar provokasi tidak dilakukan, meski akhirnya tidak terhindarkan. "Saya kira tadi juga diiimbau oleh teman-temannya," kata Taufik.
Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga menyatakan pihaknya siap menyelidiki kasus initimidasi tersebut bersama Badan Pengawas Pemilu. "Kita tunggu hasilnya. Kita telaah dan kita ambil tindakan tegas," kata Sandi.