Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
PKS: Koalisi Sudah Terbentuk Sebelum Bertemu Rizieq, Nama Belum Ada
8 Juni 2018 13:12 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
ADVERTISEMENT
Pertemuan Amien Rais, Prabowo Subianto dan pengurus Persaudaraan Alumni (PA) 212 dengan Rizieq Syihab di Makkah, memunculkan istilah 'koalisi keumatan '. Istilah ini dicetuskan oleh PA 212 yang diklaim sebagai pesan Rizieq agar Gerindra, PKS, PAN dan PBB bersatu.
ADVERTISEMENT
Namun, pada kenyataannya hanya PKS yang sudah mengumumkan mendukung Prabowo Subianto , meski belum deklarasi resmi. Sementara PAN dan PBB belum menentukan sikap di Pemilu 2019.
Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid mengatakan koalisi pedukung Prabowo sudah terbentuk sebelum ada pertemuan para tokoh itu di Makkah, yaitu antara Gerindra dan PKS. Koalisi dua partai ini sebelumnya bahkan sudah terbentuk di banyak pilkada.
"Jadi koalisi itu tanpa dibawa ke Makkah pun, sesungguhnya dalam tanda kutip atau kebersamaan politik itu sudah berjalan. Nah, bagaimana dengan 2019? Kan sudah dideklarasikan Sekretariat Bersama," ucap Hidayat di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (8/6).
Sekber itu diikuti Gerindra dan PKS, dan belakangan PAN diklaim bergabung karena beberapa pengurusnya cenderung ke Prabowo, seperti Hanafi Rais, anak Amien Rais.
ADVERTISEMENT
Hidayat menolak anggapan Partai Demokrat bahwa partai-partai pendukung Prabowo berada di bawah komando Rizieq Syihab.
Terkait nama koalisi keumatan, Hidayat menegaskan koalisi Gerindra-PKS belum menentukan nama, sehingga anggapan Demokrat yang tidak setuju dengan istilah koalisi keumatan pun tidak relevan sebetulnya.
"Kami pun belum memberikan nama atas koalisi ini, namanya apa. Kami cuma sepakat sebaiknya nama itu yang kemudian bisa merangkum semuanya dan tidak menghadirkan semacam perasaan terdiskriminasikan," tuturnya.
"Karena juga kan dalam itu juga ada Gerindra yang tidak dalam tanda petik poros Islam. Bisa namaya koalisi kebangsaan, bisa namanya koalisi keumatan, kerakyatan, apa saja. Yang jelas nama itu belum kami putuskan," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani juga menyebut koalisi keumatan masih sebatas wacana, karena sejauh ini pencapresan Prabowo belum mendapat dukungan dari partai lain.
“Ya koalisinya belum kebentuk. Koalisi untuk mengusung Pak Prabowo sebagai capres belum dibentuk karena Pak Prabowo sekarang ini baru mendapatkan sokongan dan dukungan dari 73 anggota DPR Gerindra,” kata Muzani di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/6).
“Partai-partai lain belum menyatakan dukungan. Jadi koalisi itu belum ada, apalagi nama koalisinya. Lebih belum ada lagi,” tegasnya.
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 5 November 2024, 20:55 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini