PKS Kritik Anggaran IMF: Kontras dengan Bencana di Pulau Lombok

8 Oktober 2018 12:40 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid mengkritik anggaran International Monetary Fund (IMF) di Bali yang menghabiskan Rp 855 miliar. Menurutnya, hal tersebut berbanding terbaik dengan janji pemerintah untuk memberikan santunan pada korban gempa Lombok.
ADVERTISEMENT
"Ini menjadi kontras ketika kemudian disandingkan dengan peristiwa di pulau sebelahnya, Lombok, di mana kemudian sampai hari ini bahkan janji Pak Jokowi secara langsung yang disampaikan pada rakyat secara terbuka," ucap Hidayat di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senin (8/10).
Ia menyebut, Jokowi telah berjanji memberikan santunan senilai Rp 50 juta untuk rumah yang rusak berat, Rp 25 juta untuk rusak sedang, dan Rp 10 juta untuk rusak ringan. Namun, hingga saat ini warga masih belum menerima santunan tersebut mesti telah diberikan rekening.
"Warga bahkan sudah diberikan buku tabungan untuk di transfer. Sampai hari ini warga masih belum mendapatkan janji itu," lanjutnya.
Menurutnya, yang menjadi masalah bukan hanya soal penyelenggaraan IMF yang menelan biaya besar tetapi juga sikap pemerintah yang harus selaras dengan UUD 45. Ia menegaskan, salah satunya adalah menghadirkan rasa empati bagi warga yang terkena musibah.
Plenary Hall untuk Annual Meeting IMF-WB, Nusa Dua, Bali. (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Plenary Hall untuk Annual Meeting IMF-WB, Nusa Dua, Bali. (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
"Harusnya pemerintah betul-betul melaksanakan UUD. Pembukaannya ditegaskan, negara harus melindungi seluruh tumpah darah Indonesia. Tumpah darah Indonesia, yang paling berdarah ya korban gempa. Jadi harusnya betul-betul hadir empati," ucap Hidayat.
ADVERTISEMENT
Hidayat berharap, ppara peserta IMF setidaknya bisa berkontribusi membantu penanganan gempa Lombok sebesar dana penyelenggaraan kegiatan tahunan tersebut. Apalagi, kegiatan tersebut memang sudah tidak bisa lagi ditunda atau dibatalkan.
"Mudah-mudahan dari IMF ini, pemerintah bisa memastikan bahwa negara peserta konferensi IMF di Bali memberikan sumbangan kepada korban gempa di Palu atau NTB. Nilainya tidak kurang dari Rp 855 miliar," pungkasnya.
Suasana pengungsian Gempa di Lombok (Foto: Dwi Herlambang/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana pengungsian Gempa di Lombok (Foto: Dwi Herlambang/kumparan)