PKS: Masuknya Ahok Bisa Gerus Suara Kalangan Islam untuk PDIP

26 November 2018 19:44 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
Direktur Pencapresan DPP PKS Suhud Aliyudin. (Foto: Ferry Fadhlurrahman/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Pencapresan DPP PKS Suhud Aliyudin. (Foto: Ferry Fadhlurrahman/kumparan)
ADVERTISEMENT
PKS menanggapi pernyataan Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat yang menyebut terpidana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) akan masuk PDIP usai bebas dari penjara. Menurut Sekretaris Bidang Polhukam DPP PKS Suhud Alynudin, keputusan itu merupakan hak politik Ahok dan PDIP.
ADVERTISEMENT
“Hak politik Pak Ahok untuk menentukan pilihan partai untuk menyalurkan aspirasi,” ujar Suhud melalui pesan singkat, Senin (26/11).
Meski begitu, Suhud berpendapat, masuknya Ahok ke PDIP akan menimbulkan resistensi khususnya dari pemilih beragama Islam. Hal itu karena publik menilai Ahok sebagai sosok penista agama, sehingga bisa saja pemilih Islam PDIP bergeser dan memilih partai lain.
“Kasus Ahok terkait penistaan agama saya kira masih melekat dalam ingatan sebagian umat Islam. Hal ini saya kira faktor yang dapat menimbulkan resistensi dari sebagian besar umat Islam,” kata Suhud.
Paslon Ahok-Djarot dan Megawati (Foto: Aprilandika/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Paslon Ahok-Djarot dan Megawati (Foto: Aprilandika/kumparan)
Dengan begitu, menurut Suhud, besar kemungkinannya bahwa basis suara Islam PDIP bergeser ke partai lain.
“Saya kira kemungkinannya bisa seperti itu. Artinya, masuknya Ahok ke PDIP bisa menggerus suara kalangan Islam untuk PDIP,” tutup Direktur Pencapresan DPP PKS itu.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Bidang Organisasi Djarot Saiful Hidayat mengaku Ahok sempat bilang kepadanya akan bergabung dengan PDIP jika terjun ke politik lagi setelah bebas.
"Dia (Ahok) bilang, 'Kalau nanti saya masuk politik, saya pasti akan masuk PDI Perjuangan'," kata Djarot, menirukan pernyataan Ahok, di rapat konsolidasi bersama DPC Sleman, Yogyakarta, Senin (26/11).