PKS Menilai Anies Bisa Kalahkan Jokowi

6 Juli 2018 9:57 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anies Baswedan di Gedung MPR (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Anies Baswedan di Gedung MPR (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
ADVERTISEMENT
Calon penantang Jokowi semakin mengerucut. Satu nama capres yang disebut koalisi PKS, PAN, dan Demokrat adalah Anies Baswedan yang juga gubernur DKI Jakarta. Tak sembarang pilih, Anies dinilai bisa melawan Jokowi sebagai incumbent.
ADVERTISEMENT
"Fokus komunikasi politik kita saat ini mencari pasangan capres/cawapres ideal untuk bisa mengalahkan incumbent. Salah satu yang kita tawarkan adalah Pak Anies Baswedan sebagai capres," kata Direktur Pemenangan Pilpres PKS, Suhud Alynudin, kepada kumparan, Jumat (6/7).
Suhud membeberkan tentang sosok Anies yang dinilainya layak maju capres dan punya kans mengalahkan Jokowi.
"Saya kira Anies relatif memenuhi syarat sebagai pemimpin bangsa, memiliki integritas, kapasitas dan kapabilitas mumpuni, kemudian kemampuan komunikasi politik baik, potensial diterima semua kalangan, memiliki visi kepemimpinan dan manajemen kenegaraan," terang dia.
Anies Baswedan. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Anies Baswedan. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
Tak hanya itu saja, Anies juga dinilainya potensial diterima pasar dan dunia internasional.
"Potensial bisa menjadi titik temu kepentingan partai-partai koalisi," tegas Suhud.
Sementara terkait urusan cawapres untuk pendamping Anies, Suhud menjelaskan, semua masih dikomunikasikan.
ADVERTISEMENT
"Itu yang akan terus kami komunikasikan," kata Suhud.
Dua nama cawapres mencuat yakni Ahmad Heryawan yang juga kader PKS dan Agus Harimurti, kader Demokrat. Suhud menyampaikan, bila melihat pengalaman, Aher dinilai lebih pantas.
"Keduanya memiliki kelebihan. Masih perlu dihitung efektivitas menangnya. Aher punya pengalaman 10 tahun memimpin provinsi besar dengan tingkat keberhasilan yang tinggi. Saya kira itu patut jadi pertimbangan," kata Suhud.