PKS: Polisi Bisa Tangkap Teroris, Peneror Novel Baswedan Tak Bisa

15 Mei 2018 12:45 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid  (Foto: Yudhistira Amran/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (Foto: Yudhistira Amran/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Setelah serangan bom bunuh diri di Surabaya dan Sidoarjo, polisi menangkap beberapa terduga teroris di beberapa tempat yang diduga masih satu jaringan. Bahkan, beberapa ditembak mati seperti di Cianjur, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid, menyoroti upaya cepat polisi dalam kasus terorisme itu dan membadingkannya dengan kasus penyerangan terhadap penyidik senior KPK, Novel Baswedan.
"Polisi sudah berkali-kali bisa nangkap teroris, bisa menyelesaikan masalah teroris. Yang belum bisa diselesaikan masalah Novel Baswedan. Jadi teroris di mana-mana bisa ditangkepin tapi novel baswedan terorisnya enggak bisa ditangkap," kata Hidayat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (15/5).
Novel Baswedan memberikan keterangan di KPK. (Foto: ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)
zoom-in-whitePerbesar
Novel Baswedan memberikan keterangan di KPK. (Foto: ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)
Meski, untuk semua perbuatan teror itu Hidayat tetap menyampaikan kecaamannya karena sudah menimbulkan banyak korban jiwa baik polisi maupun warga, dan menuai teror di masyarakat.
"Tapi yang jelas ini permasalahan terorisme yang menghadirkan korban dan kita semuanya berduka dan menolak teror dan terorisme," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, polisi sedianya perlu lebih banyak mengupayakan pencegahan atas aksi teror yang terjadi dalam waktu berdekatan. Setelah 3 gereja dibom, lalu bom di Rusunawa Sidoarjo dan meledak lagi di Mapolres Surabaya.
"Dari peristiwa di Mako Brimob itu kan harusnya ada langkah-langkah yang efektif secara preventif untuk kemudian tidak memungkinkan kondisi yang menghadirkan terorisme," tuturnya.
"Tapi kan malah ini terjadi bukan hanya sekali bom, 3 gereja dan malamnya ada dan besoknya di kantor kepolisian itu sendiri. Ini kan satu hal yang seharusnya tidak terjadi," pungkas Hidayat.