PKS: Secara Halus, Demokrat Tak Ingin Prabowo Maju di 2019

6 Juni 2018 15:42 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pertemuan SBY dan Prabowo (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pertemuan SBY dan Prabowo (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Meski sudah sepakat untuk membentuk koalisi keumatan bersama Gerindra, PKS masih membuka komunikasi politik dengan Demokrat. Tentunya dengan harapan agar Demokrat bisa turut bergabung dengan koalisi keumatan.
ADVERTISEMENT
Dalam lobi-lobi yang dibangun dengan PKS, Demokrat mengaku memiliki opsi untuk membentuk poros ketiga di Pilpres 2019.
“(Opsi dari Demokrat) Poros ketiga. Demokrat ingin presiden orang muda. Prabowo secara halus tidak diinginkan maju oleh Demokrat. Ini proposal baru dan perlu dikaji,” kata Mardani di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/6).
Namun, Mardani tak bisa mengungkapkan siapa capres dan cawapres yang diusung dalam poros ketiga tersebut. Dia juga tak mau mengaitkan fenomena Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo mencium tangan Ketum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai capres alternatif di poros ketiga.
Menurut dia, siapa yang nantinya diusung, akan diputuskan tergantung dinamika politik yang berkembang.
Anggota DPR RI Fraksi PKS Mardani Ali Sera. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Anggota DPR RI Fraksi PKS Mardani Ali Sera. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
“Gatot kan deket dengan SBY. Gatot kan diangkat jadi KSAD oleh SBY. Bisa saja romantisme masa lalu (bukan capres poros ketiga). Nah sekarang proposalnya masih kita kaji,” papar Mardani.
ADVERTISEMENT
Hanya saja, Mardani mengungkapkan, proposal Demokrat tersebut posisinya masih di bawah prioritas PKS untuk berkoalisi dengan Gerindra dalam koalisi keumatan.
“Posisinya masih di bawah dari Gerindra, karena kami sudah matang di Gerindra,” tutupnya.