Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
4 Ramadhan 1446 HSelasa, 04 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

ADVERTISEMENT
Wasekjen Demokrat Rachland Nashidik mengusulkan agar koalisi Jokowi serta Prabowo di Pilpres 2019 dibubarkan. Usulan ini ditolak oleh salah satu partai yang mengusung Prabowo-Sandi di Pilpres 2019, PKS.
ADVERTISEMENT
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menilai, pembubaran koalisi justru hanya memberikan dampak negatif dan kurang bijak. Salah satunya, menyulitkan pengambilan keputusan politik. Menurut dia, koalisi harus tetap ada karena bisa menjadi pembelajaran bagi seluruh parpol.
"Pembubaran koalisi justru menyulitkan pengambilan keputusan politik. Biarkan ini jadi pembelajaran bersama dengan syarat semua mengedepankan akhlak politik yang dewasa," kata Mardani dalam keterangannya, Minggu (9/6).
Mengenai sikap PKS, Mardani memastikan akan terus bersama Koalisi Adil Makmur yang mengusung Prabowo-Sandi di Pilpres 2019.
"PKS insyaallah istiqomah bersama Koalisi Adil Makmur," tutur dia.
Lebih lanjut, Mardani menilai keberadaan koalisi juga penting untuk menjaga kualitas kompetisi dalam demokrasi. Kualitas kepemimpinan dalam memimpin sangat penting dalam menentukan kualitas demokrasi.
ADVERTISEMENT
Ia mencontohkan bagaimana capres Amerika Serikat John McCain di Pilpres 2008 yang mengoreksi pernyataan pendukungnya yang saat itu mengkritik lawannya di Pilpres Barrack Obama.
"Ingat saat Capres McCain mengoreksi pernyataan seorang pendukungnya yang mencap lawannya Capres Barrack Obama sebagai bukan orang Amerika, sikap McCain jelas: Obama orang Amerika yang baik dan kompetitor saya dalam mencintai Amerika," jelas Mardani.
Dari sinilah, kata Mardani, Indonesia bisa belajar menghormati kompetitor, bukannya mengusulkan adanya pembubaran koalisi.
"Kita bisa bersaing dan tetap saling menghormati kompetitor," tutur dia.