Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.1
PM Australia Minta Maaf atas Ribuan Pelecehan Seksual di Negaranya
22 Oktober 2018 13:13 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
Perdana Menteri Australia Scott Morrison menyampaikan permintaan maaf secara nasional atas ribuan kasus pelecehan seksual di berbagai institusi di negaranya. Dia mengakui negara gagal dalam melindungi para korban dalam kasus-kasus ini.
ADVERTISEMENT
Diberitakan Reuters, pidato permintaan maaf Morrison ini disampaikan dua kali yaitu di depan anggota parlemen di Canberra dan di hadapan 800 para pesintas pelecehan seksual pada Senin (22/10). Pidato ini disiarkan secara langsugn di televisi.
Permintaan maaf nasional Morrison disampaikan menyusul penyelidikan selama lima tahun atas 8.000 kasus pelecehan seksual, kebanyakan terjadi di institusi gereja Katolik dan pemerintahan Australia yang seharusnya jadi tempat aman dari tindak kejahatan.
"Hari ini, sebagai bangsa, kami mengakui kegagalan dalam mendengarkan, memercayai, dan memberikan keadilan," kata Morrison, di hadapan pesintas yang terlihat menangis.
"Kami meminta maaf. Kepada anak-anak yang kami kecewakan, maaf. Kepada orang tua yang kepercayaannya dikhianati, dan kepada mereka yang berjuang mengumpulkan serpihan-serpihan (pengakuan korban), maaf."
ADVERTISEMENT
Permintaan maaf nasional dilayangkan pemimpin negara ketika merasa pemerintah gagal dalam melayani. Ini adalah kali kedua permintaan maaf nasional disampaikan oleh PM Australia.
Sebelumnya permintaan maaf disampaikan Perdana Menteri Kevin Rudd pada 2008 kepada anak-anak suku aborigin yang direnggut dari keluarganya demi kebijakan asimilasi dari 1910-1970.
Dalam kasus pelecehan seksual , Morrison berjanji akan melakukan pengawasan dan tindakan tegas agar hal serupa tidak terulang lagi.
Kasus terbesar yang mengejutkan Australia adalah pelecehan seksual oleh pastur dan pelayan gereja Katolik dalam 35 tahun terakhir. Hampir 1.100 orang telah melaporkan kejahatan seksual yang dilakukan gereja di Australia, memicu penyelidikan yang berlangsung selama lima tahun.
Agustus lalu, Bekas Uskup Agung Australia Philip Wilson mulai menjalani tahanan rumah selama 1 tahun karena bersalah telah menutupi kasus pelecehan seksual yang dilakukan pastur James Fletcher pada 1976 di keuskupan New South Wales.
ADVERTISEMENT
Fletcher, yang dinyatakan bersalah pada 2004 atas sembilan dakwaan pelecehan seksual anak, meninggal dunia pada 2006 di penjara akibat stroke.