Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 Β© PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
PM Pakistan: Kami Akan Balas Jika India Menyerang
19 Februari 2019 17:00 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:04 WIB
ADVERTISEMENT
Perdana Menteri Pakistan Imran Khan menegaskan negaranya tidak akan tinggal diam jika India menyerang. Pernyataan ini disampaikan Khan menyusul ketegangan kedua negara usai serangan teroris di Kashmir yang menewaskan 41 warga India.
ADVERTISEMENT
Diberitakan AFP, Selasa (18/2), ini adalah pernyataan pertama Khan sejak ledakan bom di Kashmir pekan lalu. Dia membantah tudingan India bahwa negaranya menyokong kelompok teroris yang melakukan pengeboman tersebut.
"India melayangkan tuduhan tanpa bukti apa pun," kata Khan.
Dia juga menegaskan, berbagai wacana soal penyerangan Pakistan oleh India akan ditindak tegas oleh tentaranya. Jika India benar-benar menyerang, kata Imran, Pakistan akan membalasnya.
"Pakistan tidak akan berpikir lagi untuk menyerang balik, kami akan menyerang balik," tegas dia.
Ledakan yang terjadi Kamis lalu merupakan yang terbesar di wilayah sengketa Kashmir dalam puluhan tahun terakhir. Kelompok teroris Jaish-e-Mohammed meledakkan bom mobil di tengah iring-iringan bus paramiliter India.
Serangan besar di Kashmir sebelumnya terjadi pada 1 Oktober 2001, menewaskan 38 orang.
ADVERTISEMENT
Kashmir adalah wilayah sengketa India dan Pakistan sejak merdeka dari Inggris pada 1947. Kedua negara pemilik senjata nuklir ini sama-sama mengklaim wilayah Kashmir dan pernah terlibat dua perang memperebutkannya.
Khan mengatakan Pakistan siap membantu India menyelidiki pengeboman di Kashmir. Namun dia tidak terima jika negaranya dituding terlibat serangan itu.
Menurut Khan, jika teroris menggunakan tanah Pakistan untuk menyerang India maka "kami memusuhinya. Ini bertentangan dengan kepentingan kami."
Pakistan tidak takut ancaman India. Hal ini ditegaskan Khan dalam postingan fotonya di Instagram dengan tulisan "Jangan macam-macam dengan negaraku."