PM Pakistan Samakan Tindakan India di Kashmir seperti NAZI

12 Agustus 2019 11:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perdana Menteri Imran Khan. Foto: Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Perdana Menteri Imran Khan. Foto: Getty Images
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Perdana Menteri Pakistan Imran Khan marah atas pengetatan keamanan dan pembatasan yang dilakukan India di Kashmir, jelang Idul Adha.
ADVERTISEMENT
Pada Minggu (12/8) Khan menuding India mencoba menyebarkan ideologi nasionalisme Hindu di Kashmir. Wilayah Kashmir mayoritas penduduknya memeluk Muslim.
"Ideologi supremasi Hindu sama seperti supremasi Arya NAZI, itu tidak akan berhenti (disebarkan) di Kashmir," sebut Khan dalam twitternya.
warga Pakistan mendukung warga Kashmir. Foto: AFP
Khan mencontohkan tindakan India dengan ideologi lebensraum yang dipegang NAZI. Lebensraum atau dalam bahasa Jerman berarti habitat adalah dasar kenapa NAZI yang dipimpin Adolf Hitler melakukan genosida.
Dalam buku Mein Kampf, Hitler menyatakan bahwa warga asli Jerman membutuhkan ruang tambahan untuk bertumbuh dan menciptakan Jerman Raya di Eropa Timur.
Oleh sebab itu, Khan memandang apa yang dilakukan India tidak boleh dibiarkan. Sebab, tindakan India berpotensi berimbas ke Pakistan.
"Langkah ini merupakan versi supremasi Hindu dari lebensraum Hitler, penindasan umat Islam di India akhirnya akan mengarah pada Pakistan," sambung dia.
Personel keamanan India menghentikan orang selama pembatasan di Srinagar, India. Foto: REUTERS/Danish Ismail
Pada Minggu (11/8) lalu, Khan juga telah menghubungi Presiden Iran Hassan Rouhani untuk membicarakan situasi Kashmir.
ADVERTISEMENT
"Komunikasi antara PM Pakistan dan Presiden India bagian dari komunikasi terhadap pemimpin dunia untuk memberi tahu keadaan di Kashmir," kata pernyataan kantor PM Pakistan.
Kantor Perdana Menteri turut menyampaikan, Khan akan segera berkunjung ke sebagian wilayah Kashmir yang dikuasai Pakistan dalam waktu dekat. Lawatan ditujukan sebagai bentuk solidaritas memburuknya situasi di wilayah tersebut.
Imran Khan berpidato jelang pemilihan umum di Pakistan. Foto: REUTERS/Athit Perawongmetha
Wilayah Kashmir dibagi dua. Ada yang milik Pakistan, ada pula di bawah kendali India.
Namun, setelah terbagi dua, India dan Pakistan terlibat konflik berkepanjangan mengenai siapa paling berhak menguasai Kashmir sepenuhnya.
Hubungan India-Pakistan semakin memburuk kala New Delhi mencabut otonomi khusus Kashmir. Pakistan bereaksi keras, mulai dari penurunan tingkat hubungan diplomatis, pemberhentian perdagangan, dan pelarangan penayangan film India.
ADVERTISEMENT