Polda Bali Bantah Isu Perempuan Mencurigakan di Mapolda Bali

14 Mei 2018 16:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Hengky Widjaja. (Foto: Cisilia Agustina Siahaan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Hengky Widjaja. (Foto: Cisilia Agustina Siahaan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Polda Bali sempat mendapatkan informasi dari warga adanya seorang perempuan bercadar bersama anaknya berada di Mapolda Bali. Karena dirasa mencurigakan, warga pun langsung melaporkan hal ini kepada petugas.
ADVERTISEMENT
Namun setelah dilakukan pemeriksaan, tidak ada aktivitas mencurigakan yang dilakukan oleh perempuan tersebut, sehingga akhirnya dilepaskan. Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Hengky Widjaja mengatakan, wajar apabila warga langsung melaporkan gerak gerik warga yang dinilai mencurigakan. Apalagi setelah aksi bom bunuh diri yang terjadi di Surabaya selama 2 hari terakhir.
"Hanya duduk-duduk saja, sambil makan snack dengan anaknya. Sangat wajar kalau saat ini masyarakat sangat waspada dan memberikan informasi kepada kami. Kami berterima kasih, tapi tidak semua yang dilaporkan itu benar atau ada ancaman terhadap kemanan," ujar Hengky di Mapolda Bali, Senin (14/5).
"Tolong dipastikan itu sumbernya dari mana. Kalau menyebar berita hoaks sama saja menimbulkan kecemasan di masyarakat," tegasnya.
Sterilisasi dan pengamanan di Polda Bali. (Foto: Cisilia Agustina Siahaan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sterilisasi dan pengamanan di Polda Bali. (Foto: Cisilia Agustina Siahaan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Proses sterilisasi juga sempat dilakukan di Mapolda Bali sekitar pukul 10.00 WITA hingga 12.30 WITA. Hengky membantah apabila proses sterilisasi dilakukan karena aktivitas dari perempuan bercadar itu.
Hengky mengatakan, sterilisasi dilakukan sebagai langkah antisipasi jika suatu saat kondisi meningkat, berkaca pada aksi bom bunuh diri yang terjadi di Polrestabes Surabaya pagi tadi.
"Itu kita coba saja, buka tutup istilahnya, seandainya ada kondisi yang meningkat. Kami juga rapat, daripada nanti dialihkan, masyarakat lebih susah. Ini berkaitan dengan yang terjadi di Surabaya, tidak ada hubungannya dengan yang bercadar tadi," tuturnya.
Lebih lanjut, Hengky menyebut adanya kemungkinan sel tidur teroris di Bali. Meski, pihaknya hingga saat ini belum mengetahui keberadaan pasti sel-sel teroris tersebut di Bali.
ADVERTISEMENT
"Seperti Kapolri bilang, sel tidur itu ada di seluruh Indonesia. Tapi untuk di Bali, kami belum tahu. Baru tadi perintahnya (dari Kapolri, red.)," kata dia.
Sterilisasi dan pengamanan di Polda Bali. (Foto: Cisilia Agustina Siahaan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sterilisasi dan pengamanan di Polda Bali. (Foto: Cisilia Agustina Siahaan/kumparan)
Peningkatan pengamanan di Mapolda Bali sebetulnya telah dilakukan sejak 5 hari yang lalu, tepatnya setelah kerusuhan di Mako Brimob, Depok, Jawa Barat.
"Sejak Siaga 1, 5 hari yang lalu, kami sudah melakukan peningkatan pengamanan. Jadi daripada kita kalah cepat, lebih baik kita melakukan pencegahan. Setiap orang yang melakukan aktivitas yang mencurigakan akan kami datangi dan tanyai. Tapi kalau tidak ada bukti-bukti mengarah ke pidana, akan kami lepaskan," jelasnya.
"Kami mengerahkan personil dari 2/3 kekuatan yang diturunkan ke lapangan. Contohnya di pintu keluar masuk Bali, sejak kemarin sudah 1x24 jam. Meningkatkan patroli di objek vital. Termasuk pengamanan Mako ditingkatkan dan asrama," tandas Hengky.
ADVERTISEMENT