Polisi Belum Berencana Proses Ucapan Prabowo Soal Tampang Boyolali

Kabid Humas Polda Metro Jaya Argo Yuwono di Kelapa Gading, Jakarta Utara. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)

Polda Metro Jaya belum berencana untuk menindaklanjuti laporan seorang warga bernama Dakun yang ditujukan kepada capres nomor urut 02 Prabowo Subianto. Prabowo dilaporkan terkait ucapannya yang dianggap menghina masyarakat Boyolali, Jawa Tengah.

"Belum ada rencana akan kita tindak lanjuti. Laporan itu masih ada di meja Direktur," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (9/11).

Argo menegaskan Polda Metro juga belum berencana akan memanggil pelapor, saksi, dan juga terlapor berkaitan dengan kasus ini.

"Tidak ada. Kita masih meneliti laporan itu belum ada rencana untuk memanggil saksi maupun pelapor dalam kasus ini," ucap Argo.

Lebih lanjut, Argo juga menegaskan pihaknya turut berkoordinasi dengan Bawaslu untuk mencari apakah ditemukan unsur pidana atau tidak dalam laporan itu. Hingga saat ini Polda Metro masih belum menemukan adanya unsur pelanggaran.

"Kita tetap koordinasi dengan Bawaslu apakah ada dugaan pidana atau tidak," tutup Argo.

Seorang warga Dakun yang berasal dari Teras, Boyolali, melaporkan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto ke Polda Metro Jaya. Prabowo dilaporkan terkait dengan ucapannya dalam sebuah pidato yang diduga telah menghina masyarakat Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (30/10).

Dalam penggalan pidato Prabowo, Ketua Umum Partai Gerindra tersebut menyinggung tampang orang Boyolali yang tak pernah masuk 'hotel mahal'. Ucapan itu kemudian menimbulkan banyak pro-kontra.

"Sebut saja hotel mana di dunia yang paling mahal, ada di Jakarta. Ada Ritz-Carlton, ada apa itu, Waldorf Astoria Hotel. Namanya saja kalian tidak bisa sebut. Ada St. Regis dan macam-macam itu semua tapi saya yakin kalian tak pernah masuk hotel-hotel tersebut. Betul?" kata Prabowo.