Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Polisi Bersenjata Lengkap Masih Jaga Rusunawa Wonocolo
14 Mei 2018 14:29 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
ADVERTISEMENT
Rusunawa Wonocolo di Sidoarjo , Jawa Timur, hingga kini masih sepi dan belum terlihat ada penghuni yang lalu lalang. Yang tampak hanya beberapa polisi yang masih berjaga sambil menenteng senjata lengkap.
ADVERTISEMENT
Pantauan kumparan (kumparan.com) di lokasi, Senin (14/5), belum terlihat aktivitas penghuni pascaledakan bom di salah satu kamar rusunawa. Tempat kejadian perkara sendiri berada di kamar milik Anton Ferdiantono.
Hingga kini TKP masih steril dan hanya tersisa bercak hitam bekas ledakan bom di tembok kamar. Polisi menduga bom dibuat oleh Anton Ferdiantono dan tak sengaja meledak.
Dugaan itu dilontarkan Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Frans Barung karena melihat tempat terjadi ledakan. "Kalau meledak di rumah berarti ada unsur ketidaksengajaan dan itu meledak sendiri sehingga menyebabkan ibu (istri Anton) dan anak perempuan meninggal dunia di TKP," kata Frans di lokasi kejadian, Senin (14/5).
Akibat ledakan bom yang dirakit Anton, istrinya--Puspita Sari-- dan anaknya--Rita Aulia Rahman-- tewas seketika. Selain itu, dua anak Anton lainnnya mengalami luka. Saat ini mereka dalam perawatan di Rumah Sakit Khadijah, Sidoarjo.
ADVERTISEMENT
Frans belum mengetahui target sebenarnya bom yang dibuat Anton. Dia hanya menyebutkan, polisi menemukan tiga bom yang masih aktif dan beberapa bahan pembuat bom di rumah penjual kue keliling itu.
Anton sendiri tewas setelah ditembak polisi. Saat polisi memeriksa sumber ledakan, Anton tampak masih memegang alat pemicu di tangannya.
Peta lokasi teror di Surabaya dan Sidoarjo.