Polisi Dalami Sosok yang Beri Mesin ATM ke Pelaku Skimming di Sudirman

22 Maret 2019 15:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ATM Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ATM Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Polisi tengah menyelidiki sosok teman yang memberikan mesin ATM ke pelaku skimming atau pembobol ATM, Ramyadjie Priyambodo (RP). Mesin tersebut didapat polisi saat menggeledah apartemen RP di kawasan Sudirman, Jakarta Selatan.
ADVERTISEMENT
“Kita masih ingin tetap menggali terus dari siapa, alamat di mana, di kota apa? Sementara masih kita dalami,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (22/3).
Menurut Argo, RP mengaku mendapat mesin ATM dari temannya. Namun hingga saat ini, RP masih bungkam terkait sosok temannya itu.
“Yang bersangkutan (RP) itu memang mesin ATM-nya dari temannya. Tapi sampai sekarang dia belum menyebutkan dari siapa,” kata Argo.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Senin (11/3). Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan
RP menggunakan mesin ATM tersebut untuk mempelajari kelemahan sistem mesin itu. Ia diketahui telah mempelajari mesin ATM sejak 2018. Sehingga mampu menggondol uang Rp 300 juta dari mesin ATM di kawasan Sudirman. RP menggunakan hasil kejahatannya dengan bertransaksi lewat bitcoin (aset digital).
ADVERTISEMENT
RP saat ini masih ditahan di rumah tahanan Polda Metro Jaya. Ia dijerat pasal berlapis yakni Pasal 362 KUHP dan/atau Pasal 30 Jo Pasal 46 UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang perubahan atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE dan atau Pasal 81 UU Nomor 3 Tahun 2011 tentang transfer dana dan/atau Pasal 3,4,5 UU Nomor 8 Tahun 2010 tentang TPPU. Ia terancam hukuman penjara di atas 5 tahun.
Ilustrasi ATM Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Nama RP sempat ramai diperbincangkan karena disebut sebagai kerabat jauh capres nomor urut 02 Prabowo Subianto. Selain itu, RP juga diduga menjadi bendahara di organisasi sayap Partai Gerindra, Tunas Indonesia Raya (Tidar).
Namun hal tersebut dibantah oleh Waketum Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad. “Dia bukan kader Partai Gerindra, bukan juga Tidar. Enggak ada hubungannya dengan kampanye-kampanyean," ujar Dasco.
ADVERTISEMENT