Polisi Dorong Kanisius Lapor soal Insiden Siswa SD Jatuh dari Lantai 3

14 November 2018 19:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana SD Kanisius Demangan Baru 1. (Foto: Arfiansyah Panji P/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana SD Kanisius Demangan Baru 1. (Foto: Arfiansyah Panji P/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seorang bocah SD jatuh dari lantai 3 sekolahnya di SD Kanisius Demangan Baru 1 yang berlokasi di Depok, Sleman, DIY, pada Senin (12/11). Akibat kejadian tersebut korban menderita patah tulang.
ADVERTISEMENT
Terkait peristiwa tersebut, Kapolsek Depok Barat Kompol Sukirin Haryanto menjelaskan bahwa sampai saat ini belum ada yang melaporkan kejadian tersebut ke pihaknya.
“Kemarin anggota saya sudah ke sana, kejadian tersebut menimpa anak kelas 6 kelahiran Jakarta. Sampai sekarang belum ada yang bikin laporan (dari pihak keluarga maupun sekolah). Sudah kita sarankan laporan kasus ini ke polsek, tapi sampai sekarang belum,” ujar Sukirin saat ditemui di kantornya, Rabu (14/11).
Berdasarkan keterangan yang Sukirin terima, keluarga korban tidak mempermasalahkan kasus ini namun ia tetap mendorong agar sekolah membuat laporan resmi ke Polsek.
“Anggota sudah ngecek lokasi, tapi sejauh ini belum ada yang kita periksa. Kejadian (itu) sudah di luar jam sekolah, jam pelajaran sudah selesai. Itu (korban) nunggu giliran bimbingan ekstra di luar jam sekolah,” bebernya.
ADVERTISEMENT
Polisi menaruh perhatian ke kasus ini terutama untuk mendalami kronologi kejadian, bagaimana korban bisa keluar dari jendela lantai 3 dan kemudian terjatuh. Lantai 3 tersebut bukanlah ruang kelas dan saat itu korban sedang menunggu jam bimbingan belajar ekstra.
“Lantai 3 kosong, dia main ke situ. Sejauh ini belum ada unsur pidananya. Kita cek lokasi dari gelantungannya (korban) di mana, jatuh dimana. Jendela belum ada teralis terus dari yayasan mengajukan untuk ngasih teralis,” cetusnya.
Suasana SD Kanisius Demangan Baru 1. (Foto: Arfiansyah Panji P/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana SD Kanisius Demangan Baru 1. (Foto: Arfiansyah Panji P/kumparan)
Korban Dikenal Pendiam
Sejauh ini selain mengumpulkan informasi terkait kejadian, Sukirin menjelaskan bahwa dari informasi guru, korban yang diketahui lahir pada tahun 2006 itu dikenal pintar namun terkesan pendiam.
“Korban ini cewek kelas 6. Sejauh ini dari pihak sekolah selama ini anak itu pintar cuma agak tertutup. Nggak pindahan (sekolah) ia hanya tempat tanggal lahirnya di Jakarta. Sedikit tertutup di mata guru,” cerita Sukirin.
ADVERTISEMENT
Sejauh ini, usai menjalani operasi lantaran mengalami patah di bahu bagian kiri korban masih menjalani perawatan di rumah sakit. Sukirin berharap korban lekas pulih dan jika dibutuhkan pendampingan maka akan ada pendampingan psikologis.
“Nanti kita lihat (perkembangan kasus), yang penting sekarang dia (korban) ditangani dulu. Itu nanti tahap berikutnya (pendampingan psikologis) kemungkinan kalau secara fisik sudah pulih,” beber Sukirin.
Sementara itu, pengamatan kumparan di SD Kanisius Demangan Baru 1, kegiatan belajar mengajar tampak berlangsung seperti biasa.
Sebelumnya, A Lesto Prabhancana Kusumo, anggota komite sekolah yang bertindak sebagai juru bicara sekolah menjelaskan bahwa korban saat itu terjatuh dengan posisi tertidur. Korban diperkirakan jatuh dari ketinggian 10 meter.
ADVERTISEMENT
“Teman-temannya dan guru juga kita tenangkan, semuanya syok. (Korban) mengeluhkan rasa sakit berlebihan di bahu, punggung, panggul, lecet di paha kiri tapi tidak pendarahan. Posisinya samping kiri bahu kiri jadi patah,” jelasnya.
Usai kejadian korban lantas dievakuasi melalui pintu samping sekolah. Evakuasi juga dibantu guru dan dibawa ke Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.