Polisi: Glock Dimodifikasi, Jangkauan Peluru Bisa Capai 600 Meter

16 Oktober 2018 18:53 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rilis kasus pengungkapan peluru nyasar Gedung DPR RI di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (16/10). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Rilis kasus pengungkapan peluru nyasar Gedung DPR RI di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (16/10). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Polisi memastikan dua peluru nyasar yang ditemukan di lantai 16 dan lantai 13 gedung DPR pada Senin (15/10) berasal dari senjata api berjenis Glock 17. Hal itu sempat diragukan karena jarak tembak efektif Glock hanya 50 meter, tapi jarak lapangan tembak ke gedung DPR lebih jauh dari itu.
ADVERTISEMENT
Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Nico Afinta menjelaskan, jarak efektif dengan jarak jangkauan peluru berbeda. Dengan kecepatan lesatan peluru 374 meter per detik, jangkauan peluru bahkan bisa 400 meter.
"Lihat kecepatan pelurunya, 374 meter per detik. Jarak efektif dengan jangkauan itu beda. Jadi bisa (sampai 400 meter)," kata Nico saat dikonfirmasi, Selasa (16/10).
Polisi menunjukan barang bukti senjata api pada rilis kasus pengungkapan peluru nyasar Gedung DPR RI di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (16/10). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Polisi menunjukan barang bukti senjata api pada rilis kasus pengungkapan peluru nyasar Gedung DPR RI di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (16/10). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
Bila dihitung, jarak antara lapangan tembak dengan gedung Nusantara I DPR hanya 293 meter. Selain itu, Glock yang digunakan oleh kedua tersangka, yakni IAW dan RMY sudah dimodifikasi.
"Jadi senjata ini dimodifikasi ditambah dengan alat switch customizer sehingga bisa menjadi otomatis bisa sampai empat hingga lima peluru yang bisa lepas, sekitar 300-600 meter," jelas Nico.
Kombes Nico Afinta saat gelar rilis kasus pengungkapan peluru nyasar Gedung DPR RI di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (16/10). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kombes Nico Afinta saat gelar rilis kasus pengungkapan peluru nyasar Gedung DPR RI di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (16/10). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Puslabfor Mabes Polri Kombes Ulung Sanjaya. Bahakan kecepatan senjata itu mencapai 350 meter perdetik karena dipasang switch customizer.
ADVERTISEMENT
"Kecepatan peluru itu sekitar 350 meter/detik. Jadi pengaruh angin sedikit, itu sudah kita uji balistik dan laboratorium," kata Ulung.
"Memang jauh (jarak dari lapanagan tembak ke DPR) tapi masih dalam jangkauan. Ini 300-600 meter dia itu kan lintasan peluru parabola dari lapangan ke sasaran 300 meter masih bisa tembus tapi sudah lemah," tutupnya.