Polisi India Tangkap 25 Pelaku Kekerasan Akibat Hoaks di WhatsApp

16 Juli 2018 0:06 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Whatsapp (Foto: Reuters//Dado Ruvic/File Photo)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Whatsapp (Foto: Reuters//Dado Ruvic/File Photo)
ADVERTISEMENT
Polisi India mengamankan 25 orang terkait aksi main hakim sendiri yang menewaskan seorang pria bernama Mohammed Azam yang dipicu berita palsu di WhatsApp. Polisi menangkap pelaku serta pengelola grup WhatsApp yang menyebarkan pesan berantai tentang ancaman penculik anak, yang kemudian mendorong masyarakat melakukan aksi brutal dan menghakimi orang tak bersalah.
ADVERTISEMENT
Informasi palsu tentang penculik anak membuat Azam diserang massa karena dianggap menunjukkan gestur seperti penculik. Saat kejadian, Azam bersama dua rekannya memang terlihat memberi cokelat kepada anak-anak di pedesaan Karnataka, India bagian barat.
Berdasarkan penyelidikan polisi, Azam tidak sedang menjalankan penculikan seperti dipikirkan oleh para pelaku. "Salah satu dari mereka membawa cokelat dari Qatar dan menawarkannya ke anak-anak semata-mata untuk tanda kasih sayang," ujar Deputi Polisi Distrik Bidar, VN Patil, dilansir The Guardian, Minggu (15/7). Azam tewas, sementara dua rekannya lain mengalami luka parah.
Laki-laki 32 tahun yang berprofesi sebagai petugas call-center ini merupakan korban ketiga akibat peredaran hoaks penculikan anak dalam setahun terakhir. Kasus berita hoaks tengah menjadi masalah serius di India yang menyumbang 200 juta pengguna Whatsapp.
ADVERTISEMENT
Kementerian Informasi dan Teknologi telah meminta Whatsapp agar berupaya menekan dampak buruk persebaran informasi di platformnya. WhatsApp sendiri telah merespons dengan mengeluarkan imbauan yang terpampang di koran-koran India.