Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
Polisi Jerman Tangkap Bekas Pengawal Osama bin Laden
26 Juni 2018 14:14 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
ADVERTISEMENT
Kepolisian Jerman menangkap seorang pria asal Tunisia yang disebut sebagai pengawal mantan pemimpin Al-Qaeda , Osama bin Laden . Sebelumnya keberadaan pria itu menuai kecaman di Jerman dan dia akan segera dideportasi.
ADVERTISEMENT
Diberitakan Reuters yang mengutip kepolisian Jerman, pria bernama Sami A itu ditangkap di kota Bochum tanpa perlawanan pada Senin (25/6). Saat ini dia sedang dalam proses deportasi.
Dalam beberapa bulan terakhir, keberadaan pria 41 tahun itu menunai kecaman karena dianggap teroris dan hanya menghabiskan uang negara. Media Bild yang pertama kali memberitakannya, menyebut Sami A mendapatkan uang tunjangan sosial sebesar 1.200 euro per bulan.
Dia telah berada di Jerman sejak 1997 dan masuk radar polisi karena dianggap ancaman keamanan. Namun dia tidak pernah melakukan tindak kejahatan di Jerman sehingga hanya wajib lapor ke kepolisian.
Pada sidang 2015, Sami disebut pernah ikut dalam pelatihan al-Qaeda di Afghanistan pada 1999 dan 2000. Dia diyakini tergabung dalam pasukan pengawal Osama bin Laden. Sami membantah seluruh tuduhan ini.
ADVERTISEMENT
Walau dinyatakan berbahaya dan permintaan suakanya ditolak, Sami kala itu tidak bisa dideportasi. Pasalnya, dia diyakini akan menghadapi hukuman mati di Tunisia jika dipulangkan sehingga deportasi ditolak.
Pada Mei, pengadilan memerintahkan deportasi terhadap pria Tunisia yang dituding terlibat dalam serangan ke museum Barbo di Tunis. Walau tidak terkait dengan Sami, namun kasus ini membuat deportasi terhadap dirinya terwujud.
Menteri dalam negeri Jerman meminta agar Sami juga menghadapi nasib yang sama, deportasi. Sejak saat itu, upaya pendeportasian Sami jadi prioritas.
Dalam pemeriksaan lanjutan, Sami akan dideportasi karena ternyata Tunisia telah memoratorium hukuman mati sejak 1991. Sami memiliki istri dan seorang anak yang merupakan warga Jerman.