Polisi Kaji Ulang Pengamanan di DPR Usai 6 Ruang Anggota Kena Tembak

18 Oktober 2018 15:15 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung Nusantara I DPR (Foto: Ferio Pristiawan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gedung Nusantara I DPR (Foto: Ferio Pristiawan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Setelah ada 6 peluru yang menembus Gedung DPR, polisi menerima berbagai keluhan dari beberapa wakil rakyat melalui Ketua DPR Bambang Soesatyo. Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto menyebutkan, perlu ada kajian atas pengamanan di gedung wakil rakyat itu.
ADVERTISEMENT
“Kemarin sudah lapor ke Pak Ketua DPR (Bambang Soesatyo), untuk pengamanan perlu dikaji karena ada keluhan dari anggota dewan kantornya terlalu banyak (orang) seperti pasar. Itu nanti direktorat Pamobvit Polda Metro yang membawahi di DPR akan melakukan kajian,” ucap Setyo Wasisto usai menghadiri acara diskusi di Universitas Borobudur, Kalimalang, Jakarta Timur pada Kamis (18/10).
Salah satu aspek pengamanan yang perlu dikaji adalah akses masuk ke dalam komplek parlemen. "Sehingga tidak semua dimasuki oleh masyarakat karena harus ada privasi dari anggota DPR,” imbuh Setyo.
Sebelumnya, kejadian tertembusnya jendela ruang kerja anggota DPR terjadi pada Senin (15/10). Kala itu, peluru ditemukan di ruangan anggota DPR fraksi Partai Gerindra dan Partai Golkar.
ADVERTISEMENT
Pada Selasa (16/10) hingga Kamis (18/10), ada beberapa peluru lain yang ditemukan. Total ada enam proyektil yang ada di dalam Gedung DPR.
Polisi juga memastikan, proyektil peluru tersebut berasal dari pistol Glock 17 yang telah dimodifikasi untuk latiah tembak reaksi di Lapangan Tembak Senayan. Pelaku penembakan, IAW dan RMY, saat ini sudah ditahan di Polda Metro Jaya dan sedang menjalani proses penyidikan.