Polisi Pertimbangkan Tangkap Buzzer Penyebar Hoaks

4 Oktober 2019 16:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Buzzer Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Buzzer Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Tidak sedikit akun di media sosial yang memiliki pengikut dengan jumlah besar digunakan untuk menyebarkan hoaks. Mereka juga bekerja sebagai relawan di media sosial atau yang kerap disebut buzzer.
ADVERTISEMENT
Namun, para buzzer itu juga kerap menyerang akun lain yang mereka anggap tidak sepaham. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, akan mempertimbangkan pihaknya bisa menangkap para buzzer itu, asalkan terbukti menyebarkan hoaks.
"Ya, kita cek dulu seperti apa [akun-akun tersebut]" kata Argo di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (4/10).
Terkait ucapan Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, yang meminta menghentikan para buzzer, Argo belum menjelaskan lebih detail. Dia mengaku harus berkomunikasi terlebih dulu dengan kementerian terkait.
"Nanti koordinasi dengan Kominfo, ya," kata Argo.
Moeldoko sebelumnya mengingatkan para buzzer Joko Widodo (Jokowi) untuk mengganti cara berkomunikasi mereka. Dia meminta buzzer mitra pemerintah untuk menurunkan tensi.
"Perlu mencari diksi-diksi yang lebih. 'Kan tidak harus menyerang, tidak harus saling menjelekkan, tidak harus saling mengecilkan," ujar Moeldoko.
ADVERTISEMENT
Moeldoko mengaku pernah bertemu dengan para buzzer dan mengarahkan agar tidak emosional dalam menghadapi kritikus Jokowi atau pemerintah. Sebab, dengan cara apapun, mereka membela Jokowi habis-habisan jika ada yang mengkritik Jokowi, khususnya akhir-akhir ini terkait demonstrasi dan kebijakan RUU.
"Ya, waktu saya berkumpul dengan teman-teman, saya juga menyampaikan untuk kita bersifat lebih dewasa, lebih enggak emosional," ujar mantan Panglima TNI itu.
"Menurut saya yang paling penting perlu ada kesadaran bersama-lah kita semuanya menurunkan tensi, kemudian kita tata ulanglah cara berkomunikasi," kata Moeldoko.