Polisi Tangkap 3 Perusak Warung Pecel Lele yang Curi Laptop di Pejaten

15 Februari 2019 16:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Argo Yuwono Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Argo Yuwono Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Polres Jakarta Selatan menangkap 3 dari 6 orang pelaku perusakan warung pecel lele di Pejaten, Jakarta Selatan. Aksi penyerangan dan pencurian ini sempat viral di media sosial.
ADVERTISEMENT
“Tadi saya telepon Kapolres Jaksel sedang amankan 3 pelaku,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (15/2).
Meski begitu, polisi belum mendapatkan informasi apakah para pelaku terlibat kelompok geng motor atau bukan. Kini polisi masih berusaha mencari 3 pelaku lain yang masih berkeliaran.
Polisi telah memeriksa sejumlah saksi, termasuk Dharma, pemilik warung pecel lele yang diserang malam itu. Peristiwa terjadi saat tiga pelaku datang menanyakan apakah masih ada makanan yang tersedia di warung milik korban.
Namun, tiba-tiba seorang pelaku langsung mengayunkan senjata tajam ke arah korban. Beruntung saat itu korban dapat menghindar sehingga tak terluka.
“Setelah itu ada satu kendaraan lagi datang mengayunkan senjata tajam sehingga dia kabur menyelamatkan diri sama Teguh, anak buahnya,” jelas Kapolsek Pasar Minggu Kompol Prayitno.
Ilustrasi borgol Foto: Fitra Andrianto/kumparan
Para pelaku yang disebut berjumlah enam orang ini kemudian mengambil sejumlah barang berharga milik korban.
ADVERTISEMENT
“Ketinggalanlah notebook dan sehingga diambil pelaku. Notebook yang hilang harganya katanya Rp 1 juta. Itu kronologi hasil keterangan (korban) tadi. Pelaku enam orang, berboncengan dengan tiga kendaraan bermotor,” ucap dia.
Meski korban tak melapor, polisi tetap menelusuri kasus tersebut berdasarkan video yang beredar di medsos. Pemilik warung pecel lele tersebut ditelusuri keberadaannya sebelum akhirnya dijemput untuk dimintai keterangan.
“Korban saya jemput biar buat keterangan. Kami cari, kami jemput untuk dimintai keterangan," ungkap Prayitno.