news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Polisi: Teroris Perempuan yang Ditangkap di Klaten Rancang Bom Mobil

20 Maret 2019 15:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Karopenmas Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo. Foto: Reki Febrian/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Karopenmas Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo. Foto: Reki Febrian/kumparan
ADVERTISEMENT
Polisi terus menyelidiki peran dari terduga teroris Y alias Khadijah yang ditangkap di Klaten, Jawa Tengah. Y diduga merancang bom mobil bersama H dan P, teroris yang ditangkap di Sibolga, Sumatera Utara.
ADVERTISEMENT
"Tujuan mereka mendesain HA dan P untuk membuat bom mobil. Sasaran petugas yang lagi berjaga di lalu lintas," kata Karopenmas Div Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Rabu (20/3).
Dedi mengungkapkan, Y sengaja meninggalkan suami dan anaknya untuk menjalankan aksinya. Bahkan, dia sudah menggadaikan rumah dan tanah miliknya agar bom mobil yang direncanakan terwujud.
"Yang bersangkutan rela meninggalkan suami dan anaknya bahkan rela untuk menggadaikan rumah dan tanahnya," tambah dia.
Reruntuhan bangunan berserakan akibat bom yang meledak di kawasan Sibolga, Sumatera Utara. Foto: kumparan
Memiliki ideologi yang sama ini membuat niat Hussain alias Abu Hamzah untuk memperistri semakin kuat. Dia diketahui ingin memperistri terduga teroris lainnya, yakni Y dan R. R sebelumnya merupakan istri terduga teroris yang tewas saat penangkapan di Tanjungbalai, Sumatera Utara.
ADVERTISEMENT
"Ada beberapa bom yang dibiayai mereka kelompok sibolga. Hasil pemeriksaan bahwa HA akan mempersunting dua orang, baik yang ditangkap di Tanjungbalai R, termasuk Y alias Khodijah ini. Mereka ini mau diperistri. Dan mereka akan melakukan amaliyah. Ini bom rompi yang dipersiapkan oleh mereka. Ini bom rompi," jelas dia.
Saat ditangkap, Y langsung dibawa ke RS Bhayangkara karena mengeluhkan sakit. Tapi nyawanya tidak tertolong beberapa jam setelah dirawat.
Dalam penangkapan jaringan teroris di Sibolga, Sumatera Utara, polisi menyita total 300 kg bahan peledak dari dua rumah. Bahkan, saat penggeledahan, sejumlah bahan peledak sudah ditanam di rumah Hussain.