Polisi Thailand: Bom di Bangkok Terkait Isu Politik

Polisi berada di tempat ledakan di Bangkok, Jumat (2/8). Foto: AFP/Lillian SUWANRUMPHA

Serangkaian ledakan bom di ibu kota Thailand, Bangkok, pekan lalu, diduga terkait dengan politik. Serangan bom di Bangkok terjadi saat kota tersebut menjadi tuan rumah pertemuan menteri ASEAN.

Pada Jumat (2/8), enam bom kecil dari enam alat peledak meledak di berbagai tempat di Bangkok. Sebanyak empat orang warga Thailand menderita luka.

Penyelidikan awal menyatakan, terduga otak teror adalah kelompok pemberontak Muslim di Thailand selatan. Dua orang yang diduga terkait serangan bom sudah ditangkap di provinsi Narathiwat.

Polisi berjaga di tempat ledakan di Bangkok, Jumat (2/8). Foto: REUTERS/Soe Zeya Tun

Pada konferensi pers Kamis (8/8), Kepala Kepolisian Thailand Chaktip Chaijinda mengungkap beberapa temuan baru terkait rentetan ledakan pekan lalu.

"Saya percaya kejadian ini terkait dengan isu politik," Chaktip seperti dikutip dari Reuters, Kamis (8/8).

"80 sampai 90 persen kasus bom sebelum ini terkait politik, dan kami ingin tahu siapa di bekalang serangan ini," sambung dia.

Sejumlah warga dan polisi berkumpul di tempat ledakan di Bangkok, Jumat (2/8). Foto: AFP/Lillian SUWANRUMPHA

Sementara itu, terkait dua orang terduga pelaku peledakan, Chaktip memastikan investigasi terhadap mereka terus berlanjut. Kedua orang tersebut diduga sebagai meletakkan bom palsu di depan markas besar kepolisian Thailand sehari sebelum ledakan.

Dua terduga pelaku itu akan didakwa pasal berlapis seperti percobaan pembunuhan dan pemilikan bahan peledak ilegal.