Polisi: Tim Khusus Buru Massa Berbaju Hitam yang Rusak Pagar di Tosari

2 Mei 2019 19:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Coret-coretan massa buruh usai aksi di depan Halte Tosari. Foto: Andesta Herli/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Coret-coretan massa buruh usai aksi di depan Halte Tosari. Foto: Andesta Herli/kumparan
ADVERTISEMENT
Demo buruh di dekat Halte Transjakarta Tosari, Jakarta, sempat ricuh saat massa berbaju hitam memaksa maju terus menuju ke Istana Negara. Polisi kini memburu massa yang merusak pagar halte dan mencoret dinding seng di lokasi.
ADVERTISEMENT
"Kita sudah bentuk tim khusus untuk penyelidikan terkait itu ya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono saat dikonfirmasi, Kamis (2/5).
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Argo Yuwono (tengah) memberikan keterangan pers pada rilis kasus pencurian nasabah bank dengan kekerasan, di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (11/4). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Polisi masih mendalami kelompok buruh ini dengan kelompok Anarcho Syndicalism. Kelompok Anarcho ini melakukan aksi vandalisme dan kerusuhan di berbagai daerah, seperti di Bandung dan Surabaya.
"Masih kita selidiki ya," tambah dia.
Aksi vandalisme terjadi saat aksi buruh pada Rabu (1/5). Dalam sebuah video yang beredar, massa tersebut membawa bendera hitam dengan tulisan lambang 'A' dan juga benda panjang mirip samurai. Belum diketahui apakah massa tersebut adalah kaum buruh atau penyusup yang ingin memperkeruh suasana.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, kelompok yang terlibat ricuh di Surabaya memiliki paham Anarcho Syndicalism. Kelompok tersebut berasal dari luar negeri dan dikenal bersifat anarkis.
ADVERTISEMENT
“Saya mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan buruh karena aksi May Day seluruh Indonesia relatif aman. Tapi ada satu kelompok namanya Anarcho Syndicalism dengan huruf A. Ini bukan kelompok fenomena lokal tapi fenomena internasional,” kata Tito di Ruptama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (2/5).