Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Polisi: Video Pengakuan Anak SD Disiksa Berlokasi di Kuningan, Jabar
3 Februari 2018 11:46 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
ADVERTISEMENT
Viral di media sosial video seorang anak SD yang mengaku disiksa ibunya . Anak laki-laki yang diketahui bernama Bagas itu, mengangkat separuh bagian baju seragamnya, menunjukkan sejumlah luka bekas pukulan dan siraman air panas di tubuhnya.
ADVERTISEMENT
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan pihaknya telah menelaah video tersebut. Berdasar hasil penyelidikan yang dilakukan Subdit Cyber Crime Polda Metro Jaya, diketahui Bagas bertempat tinggal di wilayah Kuningan, Jawa Barat.
"Penyelidikan kemarin sudah mendapatkan lokasinya ada di Kuningan, Jawa Barat. Saat ini tim penyelidikan sedang menuju ke sana mau mengecek rumahnya di mana," ujar Kombes Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Sabtu (3/2).
Argo menegaskan, status pengusutan kasus ini belum bisa naik tingkat ke penyidikan, sebab pihaknya masih mencari detail alamat rumah korban dan pelaku. "Ini adalah suatu tindak pidana, nanti akan kita lakukan penyidikan kalau sudah mendapatkan pelakunya," papar Argo.
Sementara itu jika dilihat dari luka-luka di tubuh korban yang terekam dalam video itu, Argo menduga anak tersebut dianiaya setiap hari. Namun belum dapat diketahui motif penyiksaan tersebut.
ADVERTISEMENT
"Penganiayaan pukulan dilakukan tiap hari sehingga matanya anak kelihatan biru ya lebam, berangkat sekolah pun juga seperti itu. Maka kita lakukan penyelidikan dan penyidikan," kata Argo.
"Ini belum tahu (motifnya). Sedang kita cek ya ke lokasi, ini anggota sudah ke sana nanti kalau sudah kita dapatkan akan kita kasih perkembangan berikutnya," imbuhnya.
Argo menambahkan, pihaknya juga menduga pelaku penganiayaan anak tersebut lebih dari satu orang. Dan penganiayaan itu, lanjut Argo, diduga telah dilakukan sekitar satu tahun lamanya.
"Disinyalir juga sesuai dengan informasi, pelakunya tidak hanya satu tidak hanya ibunya saja tapi juga ada saudaranya yang melakukan (penganiayaan)," papar Argo.
"Selama beberapa bulan hampir setahun dilakukan penyiksaan dilakukan oleh ibu kandungnya," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Lalu terkait upaya pemulihan anak korban penganiayaan tersebut, menurut Argo pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
"Ya pasti kita akan kerjasama dengan KPAI dan tim trauma healing yang jelas ini intens sekali. Jangan sampai yang bersangkutan, si korban ini trauma akan kejadian tersebut," tutup Argo.