Politikus Malaysia Sebut Gempa Palu Azab karena Banyak Gay

24 Oktober 2018 6:48 WIB
Ahmad Zahid Hamidi (Foto: AFP/ROSLAN RAHMAN)
zoom-in-whitePerbesar
Ahmad Zahid Hamidi (Foto: AFP/ROSLAN RAHMAN)
ADVERTISEMENT
Gempa 7,4 magnitudo yang mengguncang Palu dan Donggala pada 28 September lalu turut mengundang komentar pemimpin oposisi Malaysia, Ahmad Zahid Hamidi. Ahmad menyebut, bencana gempa dan tsunami yang menewaskan ribuan orang di Indonesia merupakan ‘hukuman dari Allah SWT’ karena kegiatan gay yang memicu kritik.
ADVERTISEMENT
Ahmad mengatakan itu di parlemen saat dia memperingatkan tentang pengaruh yang berkembang dari komunitas gay Malaysia.
Dalam beberapa bulan terakhir di Malaysia sebagian pejabat termasuk Perdana Menteri, Mahathir Mohamad, juga berbicara menentang hak-hak kaum sesama jenis.
"Di sana (Palu), dikatakan lebih dari 1,000 (orang) terlibat dalam aktivitas (LGBT)," ucap Ahmad Zahid seperti dilansir Channel News Asia.
"Akibatnya, seluruh daerah hancur. Ini hukuman dari Allah." imbuh politikus Malaysia keturunan Indonesia ini.
Pernyataan Ahmad Zahid itu memicu kritik, ia dituduh membuat komentar untuk menyelamatkan dirinya sendiri yang tengah menghadapi kasus hukum. Pang Khee Teik, aktivis gay di Malaysia mengatakan kepada AFP bahwa komentar itu adalah bukti bahwa setiap kali seorang politisi dalam kesulitan, kaum LGBT disalahkan.
ADVERTISEMENT
"Lain kali anda mendengar seorang politikus mengatakan bahwa orang LGBT menyebabkan bencana alam, harap diingat bahwa itu karena kariernya akan ditelan oleh bumi," kata Pang.
Minggu lalu, Ahmad Zahid memang telah disidang dengan 45 dakwaan dalam kasus korupsi senilai USD 26 juta. Dia dituduh menerima suap hingga pencucian uang.