Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Mabes Polri membantah merekayasa percakapan whatsapp yang memojokkan anak STM sebagai massa bayaran. Mabes Polri juga mengeluarkan ancaman kepada pihak yang menuding polisi menyebar hoaks soal percakapan itu.
ADVERTISEMENT
Percakapan WA yang mengaku-ngaku anak STM itu sendiri disebarkan antara lain oleh akun Twitter yang kerap disebut sebagai buzzer mitra penguasa yakni @yusuf_dumdum dan @OneMurtadha.
Isi percakapan WA itu seolah-olah anak STM datang ke Jakarta dengan dibayar. Dan mereka marah dengan korlap yang tak kunjung memberi uang seperti yang dijanjikan.
Namun tak lama sejumlah netizen mengkritisi percakapan WA itu. Hasil penelusuran ke nomor yang tersebar di WA itu lewat Get Contact dan Truecaller, mengarah ke sejumlah nomor polisi.
Isu ini trending di Twitter dengan tajuk WAG STM.
Tudingan netizen itu dibalas Karo Penmas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo. Dia akan meminta Ditipidsiber Bareskrim Polri melacak penyebar yang tanpa dasar tersebut. Ia berharap masyarakat tak ikut menyebarnya.
ADVERTISEMENT
“Kita akan lacak dan profiling akun-akun tersebut,” ujar Dedi, Selasa (1/10).
Dedi meminta agar pihak terkait tak sembarang menuding. Ada unsur pidana yang bisa mengancam.
kumparan sendiri sudah mencoba melacak nomor yang tersebar di akun WA itu lewat aplikasi. Tapi sayangnya nomor-nomor itu sudah tak lagi aktif.