Polri Sebut Tersangka Pemilik Kapal Mewah Equanimity Ada di Amerika

1 Maret 2018 15:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemeriksaan lanjutan kapal Equanimity (Foto: Cisilia Agustina Siahaan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pemeriksaan lanjutan kapal Equanimity (Foto: Cisilia Agustina Siahaan/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri mengamankan kapal mewah Equanimity di perairan Tanjung Benoa, Bali pada Rabu (28/2) kemarin. Kapal mewah itu diamankan atas permintaan dari FBI.
ADVERTISEMENT
Diduga kapal yang mengangkut sekitar 34 orang itu, dibeli dengan hasil dugaan pencucian uang. Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto mengatakan tersangka pemilik kapal tersebut saat ini berada di Amerika Serikat.
"Ada tersangkanya di Amerika, saya lupa namanya itu. Orang Amerika," kata Setyo di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (1/3).
Setyo membeberkan, alasan Bareskrim Polri mengamankan kapal tersebut karena berada di wilayah Indonesia. Sehingga, aparat kepolisian berhak untuk memeriksa kapal mewah itu. Terlebih lagi, ada laporan dari FBI bahwa kapal mewah itu bermasalah.
"Kapal itu, begini ada laporan dari Amerika ada FBI memberikan informasi. Dalam MoU kita dengan FBI adalah salah satunya tukar menukar informasi dan barang bukti ya. Nah, FBI menyatakan bahwa ada kejahatan yang menurut locus deliknya ada di Amerika, itu barang buktinya ada di Bali yaitu kapal pesiar mewah," terang jenderal bintang dua tersebut.
ADVERTISEMENT
"Oleh sebab itu, dari FBI datang kemudian koordinasi dengan Polri dengan Bareskrim untuk melakukan pengecekan. Nah sudah dilakukan kemarin, nanti tindak lanjutnya kita akan lihat apakah itu penyitaan dan disita dan segala macam," imbuhnya.
Menurutnya, pengecekan yang dilakukan oleh Bareskrim Polri meliputi pengecekan dokumentasi, pengecekan fisik, hingga nakhoda yang membawa kapal mewah tersebut berkeliling Indonesia.
"Secara fisiknya dicek, kemudian siapa yang mengawaki disini juga dicek semua. Makanya mengumpulkan waktu lama. sekarang yang jaga dari Polair," pungkasnya.