Polwan Berhijab Berjaga di Christchurch, Selandia Baru

23 Maret 2019 10:13 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang polisi wanita Selandia Baru menggunakan kerudung saat berjaga sebagai penghormatan korban penembakan Christchurch di Memorial Park Cemetery, Selandia Baru, Kamis (21/3). Foto: REUTERS/Jorge Silva
zoom-in-whitePerbesar
Seorang polisi wanita Selandia Baru menggunakan kerudung saat berjaga sebagai penghormatan korban penembakan Christchurch di Memorial Park Cemetery, Selandia Baru, Kamis (21/3). Foto: REUTERS/Jorge Silva
ADVERTISEMENT
Ketika Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengenakan hijab perhatian dunia tertuju pada Selandia Baru.
ADVERTISEMENT
Ardern mengenakan busana Muslim untuk sebagai bentuk penghormatan terhadap korban pembantaian di dua masjid di Christchurch, Jumat (15/3) lalu.
Seorang polisi wanita Selandia Baru menggunakan kerudung saat berjaga sebagai penghormatan korban penembakan Christchurch di Memorial Park Cemetery, Selandia Baru, Kamis (21/3). Foto: REUTERS/Jorge Silva
Setelah Ardern, wanita Negeri Kiwi, disaat peringatan sepekan tragedi di Christchurch, ramai-ramai mengenakan hijab. Tindakan Ardern dan perempuan di Selandia Baru langsung mendapat pujian dunia.
Usai aksi tersebut, saat ini jagad dunia maya dihebohkan dengan foto seorang polisi wanita Selandia Baru bersenjata, mengenakan hijab sembari berjaga di pemakaman Memorial Park di Christchurch.
Foto tersebut diambil pada Kamis (21/3) lalu, saat acara pemakaman korban Christchurch berlangsung.
Seorang polisi wanita Selandia Baru menggunakan kerudung saat berjaga sebagai penghormatan korban penembakan Christchurch di Memorial Park Cemetery, Selandia Baru, Kamis (21/3). Foto: AFP/Marty MELVILLE
Menurut fotografer media Selandia Baru Stuff, Alden Williams, polwan yang dipotretnya bernama Michelle Evans. Selain mengenakan hijab dan menenteng senjata, Evans juga menyematkan bunga di dadanya.
ADVERTISEMENT
Williams menyebut, kombinasi hijab, senjata, serta bunga memperlihatkan bahwa Evans membawa tiga aspek utama saat bertugas yaitu, kesungguhan, penghormatan, dan perlindungan.
"Saya sudah banyak memotret polisi, namun kombinasi hijab, senjata, dan bunga merupakan sesuatu yang tak pernah saya lihat sebelumnya," kata Williams, seperti dikutip dari Stuff, Sabtu (23/3).
Seorang polisi wanita Selandia Baru menggunakan kerudung saat berjaga sebagai penghormatan korban penembakan Christchurch di Memorial Park Cemetery, Selandia Baru, Kamis (21/3). Foto: REUTERS/Jorge Silva
"Foto ini memperlihatkan contoh dari toleransi, cinta kasih dan kemanusiaan di Selandia Baru, dan harus dilihat seluas mungkin, foto ini luar biasa, cantik dan punya kekuatan besar," sambungnya.
Evans sendiri merupakan polisi di satuan tugas wilayah Whanganui. Perempuan 22 tahun tersebut sudah sejak 2016 bergabung dengan kepolisian.
Dia mengatakan, menjadi polisi merupakan cita-citanya sejak kecil dan ia ingin mewujudkan impiannya tersebut di usia muda.
Seorang polisi wanita Selandia Baru menggunakan kerudung saat berjaga sebagai penghormatan korban penembakan Christchurch di Memorial Park Cemetery, Selandia Baru, Kamis (21/3). Foto: REUTERS/Jorge Silva
"Saya ingin bekerja di masyarakat tempat tinggal saya dan saya ingin menolong orang. Saya sangat puas ketika bekerja dan dibayar untuk menolong orang," kata dia.
ADVERTISEMENT
"Kalian tahu bahwa kami ada untuk memecahkan masalah. Kami tidak akan pergi sampai semuanya selamat," ucap Evans.