Prabowo: Di Hadapan Ulama Saya Janji Tak Perkaya Diri

23 Oktober 2018 1:01 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prabowo Subianto memberikan sambutan di Rakernas LDII 2018. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo Subianto memberikan sambutan di Rakernas LDII 2018. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
ADVERTISEMENT
Calon Presiden Prabowo Subianto menghadiri Hari Santri Nasional yang digelar Front Front Pembela Islam (FPI) di di Lapangan Masjid Amaliyah, Bogor, Jawa Barat. Di hadapan para ulama besar yang hadir, Prabowo berjanji tak memperkaya diri sendiri apabila ia menang di Pilpres 2019 mendatang. Ketum Gerindra ini juga mengatakan bahwa jiwa dan raganya ia serahkan sepenuhnya untuk rakyat Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Dihadapan para ulama besar, di hadapan tokoh alim ulama, saya bersaksi bahwa saya tidak mencari kekayaan pribadi dari kekuasaan. Dari remaja saya sudah mengabdikan jiwa dan raga saya untuk rakyat Indonesia," ucap Prabowo di lokasi, Senin (22/10).
Prabowo sempat bercerita bahwa dulu saat masih menjadi prajurit ia tampak gagah, sering naik turun gunung. Namun, kata dia, dengan kondisi fisik saat ini ia menyatakan tak segagah dulu, saat diajak duduk bersila oleh para ulama yang datang ia mengaku tak terbiasa.
"Saya ini adalah purnawirawan jadi sudah (tidak lagi) prajurit. Dulu gagah, sekarang setengah gagahlah. Dulu bisa naik turun gunung, dulu panas terik saya kuat sekarang kalau hujan sedikit-sedikit batuk-batuk. Saya ini diajak duduk bersila sekian jam pegel juga nih. Jadi kalau tidak ada yang lihat sekali-sekali kaki saya ke depan harap dimaklum," terangnya.
ADVERTISEMENT
Peringatan Hari Santri di Bogor. (Foto: Lutfan Darmawan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Peringatan Hari Santri di Bogor. (Foto: Lutfan Darmawan/kumparan)
Ia mengakau tak rela melihat rakyat Indonesia hidup dalam garis kemiskinan. Menurutnya, untuk apa semua perjuangan yang ia lakukan sejak masih menjadi prajurit hingga saat ini tetapi kemiskinan masih tetap terjadi di Indonesia.
"Tapi saya tidak rela melihat rakyat saya masih miskin. Untuk apa saya berjuang sekian tahun kalau rakyat saya sekarang masih miskin. Saya tidak rela melihat gedung-gedung besar tapi bukan milik rakyat kita," kata dia.
"Saya kira dari tampang kalian kalian belum pernah masuk gedung besar itu. Betul kan? Saya saja kaget. Enggak usah jauh-jauh Ciawi nih Sentul gedung tinggi beberapa puluh lantai berapa ratus apartemen ribu yang jelas kalian enggak mampu beli apartemen itu," pungkasnya.
Dalam acara ini turut hadir sejumlah tokoh agama, mulai dari Habib Muhammad Hanif Al-Athos, Habib Muchsin Bin Zain Al-Athos, KH Maksum Hasan, Buya KH Ahmad Qurtubi, Ustaz Haikal Hasan, Habib Nabil Al-Habsy, dan ulama lainnya.
ADVERTISEMENT