Prabowo Galang Dana dari Rakyat untuk Cegah Politik Balas Budi

22 Juni 2018 22:42 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sandi tiba di DPD Gerindra. (Foto: Aria Pradana/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sandi tiba di DPD Gerindra. (Foto: Aria Pradana/kumparan)
ADVERTISEMENT
Ketua Tim Pemenangan Partai Gerindra Sandiaga Uno menyambut baik penggalangan dana yang diinisiasi oleh Prabowo Subianto. Menurut dia, penggalangan dana dari rakyat penting untuk menghindari praktik politik balas budi.
ADVERTISEMENT
Sandi sempat menceritakan pengalamannya saat mengikuti Pilgub DKI 2017. Sandi menyadari, apabila ada pengusaha yang memberikan sumbangan, pasti akan berdampak kepada kebijakan yang akan menguntungkan si pengusaha.
"Saya ngalamin sendiri waktu pilkada. Bahwa politik balas budi akan mengakibatkan seorang pemimpin negeri ini tersandera oleh kepentingan pengusaha besar," kata Sandi di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (22/6).
Sebagai seorang pengusaha, Sandi tahu betul soal sistem penggalangan dana dalam mempersiapkan pemilu. Ia sadar bahwa pemilu sangat memakan banyak biaya, mulai dari mobilisasi massa hingga logistik.
"Jadi ini terobosan baru dari Gerindra yang saya juga sebetulnya sangat menyokong bahwa kita harus memobilisasi masyarakat untuk mulai mendapatkan pendidikan politik," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Prabowo saksikan debat Pilgub Jabar (Foto: Iqbal Tawakal/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo saksikan debat Pilgub Jabar (Foto: Iqbal Tawakal/kumparan)
Hal inilah, kata Sandi, yang sempat ia lakukan saat Pilgub DKI 2017. Sehingga saat terpilih dan memerintah DKI Jakarta, ia tidak terbebani dengan politik balas budi yang mengharuskannya memberikan kesempatan bagi pengusaha penyokong dana untuk ikut merumuskan suatu kebijakan.
"Biasanya para pengusaha besar tersebut ingin ada pengaruh pada kebijakan ke depan karena dia ikut mendanai. Apa yang dilakukan Gerindra dan Pak Prabowo, saya rasa ini suatu pemikiran yang sudah dilakukan di demokrasi-demokrasi yang sudah lebih maju," jelasnya.
Sandi berharap sistem demokrasi ke depan tidak bersandar kepada kepentingan orang-orang tertentu saja, tapi betul-betul dari dan untuk rakyat.
"Ini baru digagas kita. Kita tentunya melihat ini yang pertama dan harapan kita ini memicu dan memacu partisipasi publik untuk lebih peduli terhadap politik nasional dan ikut menjadi bagian dari proses demokrasi kita di 2019," pungkasnya.
ADVERTISEMENT