Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Prabowo Ingin Pindahkan Makam Pangeran Diponegoro ke Yogyakarta
29 Juni 2018 15:55 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto memberikan sambutannya di acara halalbihalal sejumlah tokoh di Universitas Bung Karno. Dalam pidatonya, Prabowo menyampaikan keinginannya untuk memindahkan makam Pangeran Diponegoro ke kampung halamannya.
ADVERTISEMENT
"Saya ingin memindahkan makam Pangeran Diponegoro kembali ke rumahnya di Yogyakarta. Kita tahu, arwahnya enggak di situ lagi," ucap Prabowo, di Kampus UBK, Jalan Kimia, Jakarta Pusat, Jumat (29/6).
(Makam Pangeran Diponegoro berada di Makassar, Sulsel. Dahulu Diponegoro setelah ditangkap Belanda diasingkan ke Makassar)
Prabowo bercerita, di era penjajahan sebelumnya, banyak para pejuang bangsa yang ditangkap dan dibuang oleh penjajah. Mereka bahkan tak boleh kembali ke keluarganya. Menurut Prabowo, ia ingin memperbaiki kondisi tersebut.
"Saya mau sarankan, siapa tahu 2019, entah Bapak Rizal Ramli atau saya, harus berani kita memperbaiki. Kita disakiti, dikhianati, dan dipermalukan bangsa lain. Pemimpin kita berhak kembali ke rakyat sendiri," lanjut dia.
Selain Pangeran Diponegoro, Prabowo juga ingin memindahkan makam pahlawan Tuanku Imam Bonjol ke Sumatera Barat. Menurutnya, simbol ketidakadilan tersebut harus segera diperbaiki.
ADVERTISEMENT
(Makam Tuanku Imam Bonjol berada di Minahasa, Sulawesi Utara, lokasi di mana dia diasingkan Belanda)
"Walaupun terlambat beberapa ratus tahun, menurut saya. Karena setiap kali saya lewat di situ, makam Pangeran Diponegoro di tengah-tengah pasar. Tetap bagus, tapi kurang heroik. Kita harus menghormati bangsa kita," lanjutnya.
Dalam acara itu, turut hadir sejumlah tokoh seperti Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais, Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon, hingga mantan Menteri Negara Koordinator Perekonomian Rizal Ramli, dan Rachmawati Soekarnoputri.