Prabowo Jamin Pemilu Tak Ricuh: But, We Don't Want To Be Cheated

17 April 2019 10:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto memeluk seorang ibu usai mencoblos di TPS 041  Hambalang, Kabupaten Bogor. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto memeluk seorang ibu usai mencoblos di TPS 041 Hambalang, Kabupaten Bogor. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Capres 02 Prabowo Subianto menjamin tak ada kericuhan usai pencoblosan. Apabila ada kericuhan, Prabowo memastikan hal itu bukan berasal dari pihaknya.
ADVERTISEMENT
"Chaos? Chaos or not, is not coming from us, that i guarantee, but we don't want to be cheated anymore (Kericuhan? kericuhan atau tidak, itu tidak dari kami, aku jamin. Tapi kita tidak ingin ada kecurangan lagi)," kata Prabowo usai mencoblos di TPS 041, Bojong Koneng, Bogor, Rabu (17/4).
"Indonesian people don't want to be cheated anymore (Rakyat Indonesia tidak ingin ada kecurangan lagi)," sambungnya.
Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto menyapa pendukungnya usai mencoblos di TPS 041 Hambalang, Kabupaten Bogor. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Meski demikian, Prabowo menyebut pihak yang seharusnya menjamin tak adanya kericuhan adalah pemerintah. Sebab, saat ini dirinya tidak memiliki kekuasaan.
"Bagaimana bisa saya jamin, saya manusia. Saya enggak punya kekuasaan, yang punya kekuasaan itu yang harus menjamin (pemerintah)," kata dia.
Prabowo berharap agar pemilu kali ini berjalan secara damai. "Saya hanya mengatakan, sejarah mengajarkan negara lain, kalau pemilu damai, kalau pemilu harus bersih, tidak ada kecurangan, baru bisa damai," ujarnya.
Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto memasukkan surat suara ke dalam kotak suara di TPS 041 Hambalang, Kabupaten Bogor. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Prabowo pun menganalogikan kontestasi pemilu dengan pemain sepak bola. Menurutnya, dalam satu pertandingan sepak bola, apabila pemain atau wasit berlaku curang, maka ada pihak yang merasa dirugikan.
ADVERTISEMENT
"Saya selalu ibaratkan main sepak bola di tingkat kecamatan, kalau tim kesebelasan satu merasa tidak ada wasit netral berat sebelah, pasti kesebelasan itu tidak puas. Penonton tidak puas. Kalau tidak puas, bagaimana saya bisa jamin? (Tidak ada kericuhan). Saya ini kan enggak punya kekuasaan," pungkasnya.
--------------------------------
Bila Anda memiliki informasi menarik seputar Pemilu 2019 di daerah anda, mari berbagi cerita dengan kumparan. Kirim informasi menarik Anda ke email [email protected]