Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Prabowo Nilai Lulusan Ilmu Politik Justru Sulit Jadi Anggota Parlemen
11 Oktober 2018 16:15 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
Dalam sambutannya di Rakernas LDII, capres Prabowo Subianto membahas soal budaya masyarakat Indonesia, terutama di dunia politik. Ia menyebut, background pendidikan tinggi di fakultas ilmu politik tidak cukup untuk membuat seseorang menang pileg.
ADVERTISEMENT
"Kalau mau belajar politik, kamu masuk ke fakultas politik, mungkin enggak menang jadi anggota legislatif," kata Prabowo di Pondok Pesantren Minhaajurrosyidin, Lubang Buaya, Pondok Gede, Jakarta Timur, Kamis (11/10).
Sebab, menurutnya, ilmu politik yang diajarkan kepada mahasiswa di perguruan tinggi adalah perkara benar atau salah. Sedangka perkara menang atau kalah yang merupakan realita di lapangan tidak diajarkan.
"Karena di fakultas diajarkan ilmu politik benar dan salah. Ilmu menang di legislatif itu bukan ilmu salah dan benar, ilmunya menang atau kalah," jelasnya.
Namun, ia memandang budaya bangsa Indonesia adalah budaya yang baik. Apalagi, secara turun temurun masyarakat Indonesia diajarkan untuk bekerja keras, taat, dan tidak boleh berbohong apalagi mencuri jika ingin sukses.
ADVERTISEMENT
"Bangsa-bangsa tentu tidak mengajarkan right or wrong. Bangsa lain mengajarkan win or lose, yang penting kamu menang bagaimana caranya, kumaha engke (gimana nanti, bahasa Sunda). Ini realita," pungkasnya.