Prabowo-Paloh Sepakat Ada Amandemen Menyeluruh UUD 1945

13 Oktober 2019 21:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prabowo Subianto (kiri) dan Surya Paloh menjawab pertanyaan wartawan  usai melakukan pertemuan di Permata Hijau, Jakarta Selatan. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo Subianto (kiri) dan Surya Paloh menjawab pertanyaan wartawan usai melakukan pertemuan di Permata Hijau, Jakarta Selatan. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Pertemuan antar Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketum Partai NasDem Surya Paloh juga membahas wacana amandemen UUD 1945. Keduanya sepakat, dibutuhkan amandemen UUD 1945 yang menyeluruh.
ADVERTISEMENT
Kesepakatan soal amandemen menyeluruh menjadi salah satu poin dari 3 kesepakatan politik Prabowo dan Paloh usai pertemuan.
"Kedua pemimpin partai politik sepakat bahwa amandemen UUD 1945 sebaiknya bersifat menyeluruh, yang menyangkut kebutuhan tata kelola negara," bunyi kesepakatan politik yang dibacakan oleh Sekjen NasDem Johnny G Plate di hadapan Paloh dan Prabowo usai pertemuan di Permata Hijau, Minggu (13/10).
Usai pertemuan, Paloh menjelaskan, bahwa ia dan Prabowo membahas sejumlah poin terkait amandemen UUD 1945. Paloh pun menjelaskan mengapa keduanya mendorong amandemen menyeluruh.
“Banyak poin, masalahnya tidak hanya terbatas membuat sebuah GBHN saja, banyak hal masalahnya. Misalnya katakan pemilu serempak, rumusan masalah konstitusi berdasarkan tafsiran dari pada Undang-Undang Dasar,” jelas Paloh.
ADVERTISEMENT
Soal keserempakan pemilu, kata Paloh, dibahas soal apakah masih dibutuhkan pileg dan pilpres yang serentak. Oleh sebab itu, Paloh menilai pembahasan lebih lanjut soal amandemen UUD 1945 dibutuhkan.
“Kita pikirkan bersama. 5 tahun ke depan, pemilu serentak, atau kembali berpisah, pemilu legislatifnya, Pilpresnya,” kata dia.
“Tadi kita ada pradiskusi makanya pertemuan malam ini awal yang paling dasar dan baik sebagai modal ke depan,” tutup Paloh.
Pertemuan Prabowo dan Paloh berlangsung selama kurang lebih dua jam. Dalam pertemuan itu, keduanya mengaku tak membahas soal kabinet Jokowi-Ma'ruf. Tapi, Paloh tak keberatan jika Gerindra masuk koalisi Jokowi.