Prabowo: Saya Bukan Antek Amerika atau Antek Tiongkok

7 Desember 2018 22:38 WIB
Prabowo Subianto memberikan sambutan dalam Gala Dinner bersama Pengusaha Tionghoa di Jakarta, Jumat (7/12). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo Subianto memberikan sambutan dalam Gala Dinner bersama Pengusaha Tionghoa di Jakarta, Jumat (7/12). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto menyampaikan pandangan politiknya di hadapan para pengusaha-pengusaha Tionghoa. Hal ini terjadi saat Prabowo menghadiri gala dinner dengan sejumlah pengusaha Tionghoa.
ADVERTISEMENT
Dalam pidatonya, Prabowo memandang etnis Tionghoa sama dan tidak membedakan dengan masyarakat Indonesia lainnya yang terdiri dari banyak suku.
"Buah jenius ini harus kita jaga, yang dihasilkan oleh pendiri Indonesia itu Bhineka Tunggal Ika berbeda-beda tetapi tetap satu," kata Prabowo di Sun City Luxury Club, Jakarta Pusat, Jumat (7/12).
"Kita mungkin beda agama, beda suku, beda etnis, beda ras. Tapi kita ingin hidup adil beradab, hidup rukun, demi kehidupan yang layak bagi anak dan cucu cucu kita," imbuhnya.
Prabowo kemudian mengutip satu kalimat yang dalam teks deklarasi kemerdekaan Amerika Serikat (US Declaration of Independent) yaitu Life, Liberty and the Pursuit of Happiness.
Calon Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto hadiri acara gala dinner bersama pengusaha Tionghoa di Jakarta, Jumat (7/12). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Calon Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto hadiri acara gala dinner bersama pengusaha Tionghoa di Jakarta, Jumat (7/12). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Namun, Prabowo menegaskan dirinya bukan termasuk antek Amerika meski mengutip kalimat tersebut.
ADVERTISEMENT
"Saya bukan antek Amerika, saya saja enggak punya visa Amerika kok. Tapi kalau ada yang bagus dari Amerika harus kita hormati," tuturnya.
Tak hanya itu, Prabowo juga sangat mengilhami filosofi-filosofi dari China dan negara-negara lain, sepanjang itu baik untuk diterapkan. Tapi lagi-lagi ia menegaskan bukan merupakan antek China meski mengadopsi nilai-nilai mereka.
"Kalau ada yang bagus dari Tiongkok, kebudayaannya kita harus banyak belajar. Tapi saya bukan antek Tiongkok tapi saya hormat pada Tiongkok. Kalau saya hormat bukan berarti saya antek," tegas dia.
"Sama kalau ada yang baik dari Prancis, Belanda yang pernah menjajah kita," pungkasnya.