Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Prancis Keluarkan Surat Perintah untuk Menangkap Putri Raja Salman
17 Maret 2018 2:32 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
ADVERTISEMENT
Putri kerajaan Arab Saudi, Hassa bin Salman, sedang menjadi buronan Prancis. Putri dari raja Salman tersebut diduga menjadi dalang dibalik pemukulan seorang pekerja dekorasi dan renovasi. Pemukulan itu terjadi di apartemen mewah milik keluarga kerajaan yang ada di Paris, Prancis.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Independent , Sabtu (17/3), surat perintah penangkapan tersebut tidak hanya ditujukan untuk Putri Hassa bin Salman. Surat penangkapan itu juga ditujukan untuk saudara tirinya, pangeran Mohammad bin Salman.
Kasus ini pertama kali ditulis oleh majalah berita lokal, Le Point. Hingga saat ini, penggugat yang tidak disebutkan namanya ini menuduh keduanya sebagai pelaku kekerasan.
Kejadian berawal saat pekerja renovasi tersebut sedang disewa untuk merenovasi dan mendekorasi ulang apartemen mewah pada November 2016 lalu.
Ketika itu, pekerja yang tidak disebutkan namanya itu, mengambil foto apartemen. Namun ketika ia sedang mengambil foto ruangan tersebut, ia malah dituduh mengambil gambar Putri Hassa bin Salman. Putri Hassa bin Salman marah dan menuduh pekerja itu akan menjual fotonya ke media.
ADVERTISEMENT
Atas dasar itu, Putri Hassa bin Salman memanggil pengawal kerajaan untuk menganiaya pekerja tersebut. Menurut pelapor, pekerja tersebut diikat dan dipukul pada bagian wajah. Tidak hanya sampai di situ, pekerja tersebut dipaksa untuk mencium kaki Putri Hassa.
Setelah beberapa jam, pekerja tersebut baru dilepaskan. Namun peralatan kerja termasuk kameranya disita oleh Putri Hassa dan Pangeran Mohammad. Menurut laporan yang ditulis the Sun, beberapa saat setelah melakukan aksinya, saat itu Putri Hassa langsung pergi meninggalkan Prancis.