Prasetyo Usul Jaksa Dipersenjatai
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Bukan untuk menembak kiri-kanan, tetapi untuk melindungi diri. Tapi itu masih rencana, saya sendiri belum memutuskan iya atau tidak. Nanti juga mungkin perlu persetujuan dari Komisi III, apa perlu jaksa dilengkapi dengan senjata juga," ujar Prasetyo kepada wartawan, usai menghadiri rapat kerja dengan Komisi III DPR di ruang Komisi III, Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (5/6).
Prasetyo menyebut, saat ini, rencana itu belum disampaikan secara eksplisit. Namun, untuk anggotanya yang bekerja di bidang intelijen, Prasetyo menilai pengajuan senjata dibutuhkan untuk mendukung proses penyelidikan hingga pengamanan kasus.
"Kita juga perlu pengamanan. Tugas kejaksaan juga cukup berbahaya, kan. Yang kita hadapi sekarang tindak pidana narkoba, terorisme, korupsi, semuanya mengundang bahaya. Nah, ini perlu pengamanan," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Agenda rapat kerja Jaksa Agung dengan DPR kali ini membahas anggaran untuk Kejaksaan Agung. Dalam rapat, Prasetyo mengusulkan agar total anggaran di 2019 sebesar Rp 9,7 triliun, setelah diakumulasikan dengan anggaran tambahan Rp 194 miliar. Permintaan anggaran ini jauh lebih tinggi dibandingkan anggaran 2018 yang disetujui yaitu Rp 6,4 triliun.
Dari total anggaran yang diajukan, Prasetyo merinci program untuk dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis Kejaksaan adalah anggaran yang paling besar, sebanyak Rp 4,3 triliun.