Presiden Baru Brasil Akan Pindahkan Kedubes di Israel ke Yerusalem

4 Januari 2019 9:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para pendukung membawa poster raksaksa bergambar Presiden baru Brasil Jair Bolsonaro. (Foto: AFP/EVARISTO SA)
zoom-in-whitePerbesar
Para pendukung membawa poster raksaksa bergambar Presiden baru Brasil Jair Bolsonaro. (Foto: AFP/EVARISTO SA)
ADVERTISEMENT
Pemerintah Brasil akan mewujudkan janjinya untuk memindahkan Kedutaan Besar mereka di Israel ke Yerusalem, mengekor Amerika Serikat. Namun, tidak ada tanggal pasti kapan rencana itu akan direalisasikan.
ADVERTISEMENT
Diberitakan Reuters, rencana ini kembali disinggung oleh Augusto Heleno, penasihat keamanan nasional untuk Presiden Brasil yang baru Jair Bolsonaro, pada Kamis (3/1). Menurut Heleno, Bolsonaro tidak melupakan janji kampanyenya untuk memindahkan Kedubes ke Yerusalem.
"Ada keinginan hal itu akan dilakukan, tapi belum ada keputusan tanggal pastinya," kata Heleno.
Bolsonaro merupakan penggemar Presiden Donald Trump dan banyak kebijakan AS yang menginspirasinya, salah satunya pemindahan Kedubes. Pada pelantikannya 1 Januari lalu, dia bahkan mengundang Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Kepada Netanyahu, Bolsonaro mengatakan pemindahan Kedubes hanya masalah "kapan, bukan jika".
Rencana Bolsonaro ini mendapatkan penentangan dari negara-negara Arab yang mengancam akan membatalkan kerja sama dagang dengan Brasil jika itu dilakukan. Negara Arab setiap tahunnya membeli produk halal senilai miliaran dolar dari Brasil. Boikot dikhawatirkan merugikan perekonomian Brasil.
Masjid Al Aqsa, Yerusalem (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Masjid Al Aqsa, Yerusalem (Foto: Wikimedia Commons)
Heleno mengatakan, ancaman boikot bukan masalah bagi rencana mereka. Brasil, kata Heleno, yakin para diplomat mereka mampu membujuk mitra dagang di negara-negara Arab untuk tidak membatalkan kerja sama.
ADVERTISEMENT
Dia mengatakan, pemindahan Kedubes ke Yerusalem belum dapat dilakukan karena masalah logistik. Tidak dijelaskan masalah logistik yang dimaksud.
Namun Professor Arie Kacowicz, ahli Amerika Latin dari Fakultas Hubungan Internasional di Hebrew University of Jerusalem, mengatakan Brasil tidak akan berani mempertaruhkan hubungan dengan Arab dengan memindahkan kedutaan.
"Brasil punya hubungan spesial dengan semua negara, termasuk negara-negara Arab dan Iran, jadi tidak mungkin Presiden Bolsonaro cepat-cepat memindahkan kedubes," ujar Kacowicz seperti dikutip dari media Israel, Arutz Sheva.
"Brasil adalah salah satu negara pertama di Amerika Latin yang mengakui negara Palestina dan punya hubungan baik dengan Palestina dan juga dengan kita (Israel)," tambah dia.