Presiden Komite Olimpiade Asia: Semoga Jepang Mengambil Pelajaran

21 Agustus 2018 10:04 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Keita Imamura (tengah) atlet basket Asian Games 2018 asal Jepang yang dipulangkan karena mengunjungi tempat prostitusi di Jakarta, Senin (20/8/18). (Foto: AFP/BAY ISMOYO)
zoom-in-whitePerbesar
Keita Imamura (tengah) atlet basket Asian Games 2018 asal Jepang yang dipulangkan karena mengunjungi tempat prostitusi di Jakarta, Senin (20/8/18). (Foto: AFP/BAY ISMOYO)
ADVERTISEMENT
Presiden Komite Olimpiade Asia (OCA) Sheikh Ahmad Al-Fahad Al-Ahmed Al-Sabah memuji tindakan Jepang yang menghukum empat atlet basketnya yang terlibat skandal seks.
ADVERTISEMENT
Para atlet tersebut terciduk menyewa PSK di sela Asian Games di Jakarta. Tak lama setelah kasus terungkap, delegasi Jepang langsung memulangkan keempat atlet yang terindetifikasi sebagai Takuya Hashimoto, Keita Imamura, Yuya Nagayoshi and Takuma Sato.
Menurut Ahmad, tindakan para pebasket itu tak pantas dilakukan. Sebab, atlet yang sedang bertanding di ajang besar seperti Asian Games semestinya menjadi teladan.
"Atlet harusnya jadi contoh di masyarakat," sebut pria asal Kuwait tersebut seperti dikutip dari Reuters, Selasa (21/8).
"Mewakili negara anda bukan cuma untuk medali tapi juga untuk berurusan dengan atlet lain, pejabat, relawan, dan masyarakat di negara tuan rumah," sambung dia.
"Semoga Jepang bisa mengambil pelajaran dari peristiwa ini," jelas dia.
Nagayoshi Yuya (kiri) atlet basket Asian Games 2018 asal Jepang yang dipulangkan karena mengunjungi tempat prostitusi di Jakarta, Senin (20/8/18). (Foto: AFP/GOH CHAI HIN)
zoom-in-whitePerbesar
Nagayoshi Yuya (kiri) atlet basket Asian Games 2018 asal Jepang yang dipulangkan karena mengunjungi tempat prostitusi di Jakarta, Senin (20/8/18). (Foto: AFP/GOH CHAI HIN)
Keempat atlet tersebut telah dipulangkan oleh delegasi Jepang pada Senin (20/8) lalu. Sebagai hukuman, para atlet itu kembali ke negaranya menggunakan uang pribadi.
ADVERTISEMENT
Walau kehilangan empat pemain, Jepang menyatakan tidak akan mundur dari cabor basket putra. Dengan sisa delapan pemain mereka memastikan akan tetap bertanding dengan sisa kekuatan dan personel yang ada.