Presiden Korsel Nyatakan Siap Bertemu dengan Kim Jong Un

10 Januari 2018 18:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kim Jong Un (Foto: Reuters/KCNA)
zoom-in-whitePerbesar
Kim Jong Un (Foto: Reuters/KCNA)
ADVERTISEMENT
Rekonsiliasi dua negara bertetangga Korea Selatan dan Korea Utara kembali dibangun. Presiden Korsel Moon Jae In bahkan berkata siap bertemu Pemimpin Tertinggi Korut Kim Jong Un dalam waktu dekat.
ADVERTISEMENT
Pernyataan tersebut disampaikan Moon setelah kedua negara melakukan perundingan yang menghasilkan keputusan ikut sertanya Korut di Olimpiade Musim Dingin di Pyeongchang, Korsel, bulan depan. Sebelumnya, dua negara bersaudara ini tidak pernah melakukan pembicaraan formal selama lebih dari dua tahun.
Merespons pertemuan pertama Korut-Korsel, Moon mengaku gembira. Dia pun mengatakan, pertemuan itu sebagai momen pembuka bagi perundingan lain di masa mendatang.
"Ini cuma awal. Kemarin adalah langkah awal dan saya pikir langkah awal itu berjalan baik," ucap Moon seperti dikutip dari AFP, Kamis (10/1).
"Membawa Korea Utara untuk berunding mengenai pelucutan senjata nuklir adalah langkah berikutnya yang wajib kita ambil," sambung dia.
Moon memastikan, pertemuan dengan Jong Un bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja. Asalkan, pertemuan digelar dalam kondisi kondusif.
ADVERTISEMENT
"Ini bukan pertemuan rutin. Untuk menggelar pertemuan tingkat tinggi kondisi harus baik dan kita juga harus memastikan pertemuan ini akan memiliki hasil konkret," sebut dia.
Sejak menjabat sebagai presiden, Moon merupakan pendukung utama dialog dengan Korut. Kendati demikian, sekutu utama Korsel, Amerika Serikat, menentang niat itu.
Moon Jae-in Presiden Terpilih Korea Selatan (Foto: Seo Myeong-gon /Yonhap via REUTERS)
zoom-in-whitePerbesar
Moon Jae-in Presiden Terpilih Korea Selatan (Foto: Seo Myeong-gon /Yonhap via REUTERS)
AS beralasan, Korut belum bisa diajak berunding karena negara itu masih terkena sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) karena melakukan uji coba nuklir.
Sementara itu, keputusan Korut untuk ikut serta di Olimpiade Musim Dingin, diapreasiasi Korsel. Mereka menganggap putusan itu adalah langkah yang sangat maju untuk memulai reunifikasi.
Pada saat Korsel menyelenggarakan Olimpiade Musim Panas 1988, Korut mengambil langkah berbeda. Mereka menyatakan tidak mengirim atletnya untuk bertanding di pesta olah raga di Seoul tersebut.
ADVERTISEMENT