Presiden Sudan Omar al-Bashir Dilaporkan Telah Terguling

11 April 2019 14:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah demonstran Sudan meneriakkan protes menuntut Presiden Sudan Omar Al-Bashir untuk mundur di luar kementerian pertahanan di Khartoum, Sudan, Senin, (8/4). Foto: REUTERS/STR
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah demonstran Sudan meneriakkan protes menuntut Presiden Sudan Omar Al-Bashir untuk mundur di luar kementerian pertahanan di Khartoum, Sudan, Senin, (8/4). Foto: REUTERS/STR
ADVERTISEMENT
Presiden Sudan Omar al-Bashir dilaporkan telah berhasil digulingkan dan beberapa pejabatnya ditangkap. Ini adalah puncak dari protes ribuan orang yang berujung bentrok dan memakan korban jiwa.
ADVERTISEMENT
Sumber pemerintahan Sudan kepada Al Arabiya TV melaporkan Bashir telah mundur. Beberapa pejabatnya telah ditangkap, salah satunya adalah menteri pertahanan.
Sumber juga mengatakan bandara Khartoum telah ditutup. Upaya menghentikan kudeta dianggap gagal.
Belum ada konfirmasi dari laporan ini. Namun angkatan bersenjata Sudan mengatakan akan segera memberi pengumuman penting. "Angkatan bersenjata akan menyampaikan pernyataan penting sebentar lagi. Bersiap-siaplah," bunyi pernyataan di televisi Sudan seperti dikutip Reuters.
Presiden Sudan, Omar al-Bashir. Foto: AFP/ASHRAF SHAZLY
Menurut sumber Al-Arabiya, militer kemungkinan akan mengumumkan tergulingnya Bashir dan soal pembentukan dewan sementara yang diketuai wakil presiden Awad Ibn Auf.
Walau belum ada kejelasan, namun euforia masyarakat telah tercipta di Khartoum. Radio dan televisi memainkan musik-musik patriotik.
"Negara telah jatuh, kita menang," teriak seorang demonstran di luar Kementerian Pertahanan, lokasi ribuan orang berkumpul.
ADVERTISEMENT
Sudan sejak Desember tahun lalu telah dilanda aksi protes massa. Rakyat mengeluhkan krisis ekonomi dengan harga bahan bakar yang tinggi dan jumlah uang yang terbatas.
Warga Sudan saat turun ke jalan melakukan demonstrasi pada Rabu (10/4). Foto: AFP
Dalam aksi protes Selasa lalu, tentara berupaya melindungi demontran dari serbuan aparat keamanan dan agen intelijen. Sedikitnya 11 orang tewas, termasuk enam orang tentara.
Bashir, mantan tentara yang berkuasa di Sudan sejak kudeta 1989, adalah tokoh kontroversial. Sejak 1993, Sudan terisolir karena Amerika Serikat memasukkannya ke dalam daftar negara pendukung kelompok teroris.
Pria 75 tahun ini juga didakwa di Mahkamah Pidana Internasional (ICC) atas tuduhan genosida di Darfur dalam pemberontakan pada 2003.