Pria Bersenjata Ledakkan Bom di Krimea, 18 Orang Tewas

17 Oktober 2018 20:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ledakan di Krimea. (Foto: Kerch.FM/Handout via REUTERS TV ATTENTION EDITORS)
zoom-in-whitePerbesar
Ledakan di Krimea. (Foto: Kerch.FM/Handout via REUTERS TV ATTENTION EDITORS)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seorang pria bersenjata meledakkan bom di sebuah kampus wilayah Kerch, Krimea, Rabu (17/10). Akibat insiden ini, 18 orang tewas dan belasan orang lainnya luka-luka.
ADVERTISEMENT
Perdana Menteri Krimea, Sergei Aksyonov, menuturkan, pelaku diduga kuat berstatus mahasiswa dan telah bunuh diri tak berapa lama insiden terjadi. Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan pihaknya telah mengirimkan pasukan militer untuk membantu para korban.
"Ada mayat di mana-mana, jenazah anak-anak di mana-mana. Ini tindakan terorisme yang nyata. Meledak lima atau sepuluh menit setelah saya pergi. Mereka meledakkan semuanya di aula, kaca-kaca beterbangan," ujar petinggi kampus, Olga Grebennikova, kepada wartawan, seperti dilansir Reuters.
Bom itu diduga dipasang di kawasan kantin kampus. Tak hanya seorang, Olga juga melihat beberapa pria bersenjata lainnya menembaki mahasiswa.
Ledakan di Krimea. (Foto:  Kerch.FM/Handout via REUTERS TV ATTENTION EDITORS)
zoom-in-whitePerbesar
Ledakan di Krimea. (Foto: Kerch.FM/Handout via REUTERS TV ATTENTION EDITORS)
"Mereka kemudian berlari melemparkan semacam peledak ke sekeliling ruangan, dan kemudian berlari mengelilingi lantai dua dengan senjata, membuka pintu kantor, dan membunuh siapa pun yang bisa mereka temukan," tutur dia.
ADVERTISEMENT
Anastasia Yenshina, saksi mata yang juga mahasiswi kampus tersebut, mengaku sedang berada di toilet lantai dasar gedung sebelum ledakan terjadi. Seingat dia, debu dan asap tebal sudah membubung ketika ia keluar dari toilet.
Ledakan di Krimea. (Foto:  Kerch.FM/Handout via REUTERS TV ATTENTION EDITORS)
zoom-in-whitePerbesar
Ledakan di Krimea. (Foto: Kerch.FM/Handout via REUTERS TV ATTENTION EDITORS)
Dengan terbata-bata, Anastasia juga melihat bercak darah di dinding-dinding kampus. Semua orang memanjat pagar, ketakutan, menangis dan berteriak histeris.
"Semua orang mulai berlari. Aku tak tahu harus berbuat apa, mereka menyuruh kami meninggalkan gedung melalui gimnasium," tuturnya.
Para korban luka saat ini sudah dilarikan ke rumah sakit dekat Kerch. Mengutip Reuters yang melansir Kantor Berita setempat, TASS, menyebutkan para korban sudah ditangani di ruang unit gawat darurat dan ruang operasi.