Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Pria Sakit Jiwa Bajak Pesawat Bangladesh
25 Februari 2019 12:23 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:03 WIB
ADVERTISEMENT
Pembajakan menimpa pesawat maskapai Bangladesh pada Minggu (24/2). Pesawat tersebut berhasil mendarat darurat dan pelaku akhirnya tewas oleh tentara.
ADVERTISEMENT
Diberitakan AFP, peristiwa ini menimpa pesawat Biman Bangladesh Airlines dalam penerbangan BG147 dari Dhaka menuju Dubai pada Minggu sore. Pesawat Boeing 737 itu mendarat darurat di bandara Chittagong setelah terbang sekitar 1 jam.
Pilot memutuskan mendarat darurat setelah ada laporan pria mencurigakan dalam pesawat. Menurut saksi mata, pria itu menembakkan pistolnya dua kali di kabin sesaat setelah pesawat tinggal landas.
Dia membajak pesawat dan menuntut berbicara dengan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina. Saksi mengatakan, pelaku membawa benda serupa bom.
"Dia mengatakan 'saya akan membajak pesawat ini, jika kau tidak membuka kokpit, saya akan meledakkan pesawat'," kata seorang kru kepada media Bangladesh Prothom Alo.
Sesaat setelah pesawat mendarat di Chittagong, operasi penyelamatan dimulai. Ketika pelaku sibuk dengan tuntutannya, kru pesawat menyelamatkan penumpang melalui empat jalur pintu darurat.
ADVERTISEMENT
Pelaku juga dibuat sibuk dengan percakapannya dengan mediator polisi. Di saat itulah, polisi dan tentara mengatur strategi pembebasan.
Juru bicara militer Mayor Jenderal Motiur Rahman mengatakan tim komando meminta pelaku menyerahkan diri. Namun pelaku menolak dan menembak aparat. Baku tembak membuat pelaku terluka, dan meninggal dunia.
Rahman mengatakan, pelaku tidak membawa peledak dalam aksi itu. "Setelah kami mengetahui dia tewas, kami menemukan pistol, tidak ada yang lain," kata Rahman.
Sakit Jiwa
Operasi penyelamatan ini hanya berlangsung selama 10 menit. Seluruh 134 penumpang dan 14 kru dalam pesawat tersebut selamat tanpa terluka.
Pelaku diketahui bernama Mahadi dan berusia antar 25-26 tahun. Dia tewas akibat lukanya setelah sempat dibekuk aparat. Kepala Badan Penerbangan Sipil Bangladesh Nayeem Hasan mengatakan pelaku kemungkinan besar mengalami sakit jiwa.
ADVERTISEMENT
"Dari pembicaraan dan dialog dengan dia, sepertinya dia terganggu kejiwaannya," kata Hasan.
Tidak diketahui adanya kaitan pelaku dengan kelompok ekstremis. Dalam beberapa tahun terakhir, kelompok radikal beberapa kali melakukan serangan di Bangladesh.
Salah satunya pada 2016 ketika simpatisan ISIS membunuh 22 orang, 18 di antaranya orang asing, di sebuah pasar di Dhaka.