Profesor Belgia Ingatkan Bahaya Air Liur Anjing Bagi Manusia

29 November 2018 16:51 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Anjing menggigit. (Foto: Meli1670 via Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Anjing menggigit. (Foto: Meli1670 via Pixabay)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seorang profesor asal Belgia menyebut air liur anjing terdapat bakteri Capnocytophaga canimorsus, sangat mematikan jika mengenai luka.
ADVERTISEMENT
“Jangan biarkan lukamu dijilat oleh anjing, air liurnya sangat berbahaya. Juga kulitnya bisa membuatmu sakit, sebab anjing juga sering menjilati kulitnya,” ujar Profesor Emeritus Mikrobiologi pada Universitas Namen, Belgia, Guy Cornelis di harian Algemeen Dagblad seperti dikutip kumparan Den Haag, Kamis (29/11).
Menurut Cornelis, tidak ada kekecualian satu ras anjing pun, sebab dari sekitar semua ras anjing dia menemukan contoh kasus penularan melalui air liurnya.
Ilustrasi anjing. (Foto: Shutter stock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anjing. (Foto: Shutter stock)
“Dalam air liur anjing terdapat bakteri capnocytophaga canimorsus. Bakteri ini tidak berbahaya bagi anjing, tapi sangat mematikan bagi manusia. Suatu bakteri yang sangat aneh,” terang Cornelis yang saat ini sedang melakukan penelitian mengenai bahaya air liur anjing terhadap kesehatan manusia.
Lebih lanjut Cornelis mengatakan, setiap tahun ada 24 ribu orang tertular bakteri tersebut setelah anjing mereka menjilat luka. Dalam kasus-kasus ekstrem berakhir dengan fatal.
ADVERTISEMENT
Seorang pria di Austria menyuruh anjingnya untuk menjilati luka di tangannya dengan harapan akan meredakan rasa sakitnya. Beberapa hari berselang dia dilarikan ke rumah sakit dan meninggal dunia.
Ilustrasi anjing rabies. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anjing rabies. (Foto: Thinkstock)
Contoh kasus terbaru lainnya terjadi di Kanada. Seorang perempuan mengalami koma setelah anjingnya menjilati luka di kaki perempuan tersebut. Ketika dia terbangun sadar kembali dari komanya, kakinya telah diamputasi.
Gejala-gejala terinfeksi bakteri capnocytophaga canimorsus dari air liur anjing menurut Prof. Cornelis cukup membingungkan dokter karena mirip dengan gejala influensa, yakni demam dan rasa mual, kadang ada kecenderungan ingin muntah.
“Dengan gejala-gejala seperti itu dokter tidak akan serta merta merujuk ke rumah sakit. Jika itu dilakukan, maka hasil lab penelitian darah akan menunjukkan dia terinfeksi dengan air liur anjing. Namun hasil lab kadang butuh waktu dua hari, saat itu biasanya pasien sudah meninggal dunia,” papar Cornelis.
Ilustrasi penyerangan anjing. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penyerangan anjing. (Foto: Pixabay)
Menurut Cornelis, bakteri capnocytophaga canimorsus dari air liur anjing bekerja sangat cepat. Beberapa korban dalam tiga hari sudah meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
Cornelis menggarisbawahi bahwa bahaya maut tidak terletak pada insiden digigit anjing, sebab biasanya pada kejadian semacam itu seseorang akan langsung dilarikan ke rumah sakit dan mendapat pertolongan yang tepat.
“Sekali lagi, tidak setiap kontak dengan anjing akan terinfeksi dan tidak setiap orang akan mati karenanya. Namun lebih baik jangan ambil risiko. Jika punya luka, lebih baik jangan sentuh anjing. Bukan hanya moncongnya dapat membuat anda sakit, namun juga kulitnya, sebab anjing biasa menjilati kulitnya setiap hari,” ucap Cornelis.