Protes Trump, Din Syamsuddin Serukan Boikot Produk AS dan Israel

13 Desember 2017 14:08 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Din Syamsudin memakai syal Palestina  (Foto: Moh. Fajri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Din Syamsudin memakai syal Palestina (Foto: Moh. Fajri/kumparan)
ADVERTISEMENT
Demonstrasi dan boikot adalah kombinasi cerdas sebagai bentuk protes kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
ADVERTISEMENT
Pendapat ini disampaikan Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerjasama Antaragama dan Peradaban, Din Syamsyuddin, usai menghadiri acara 2017 Religions for Peace Asia Interfaith Youth Peace Camp di Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (13/12).
"Ya wajar kalau kita demo sebagai ekspresi dari bangsa yang cinta keadilan dan saya dengar MUI juga, bahkan Ketua Umum (MUI), akan mempimpin demo besar-besaran hari Ahad tanggal 17 Desember," kata Din Syamsuddin.
"Saya kira itu sah-sah saja sebagai ekspresi, baik karena sentimen keagamaan bagi Muslim, baik sentimen bahwa Yerusalem itu tempat suci bagi agama Nasrani, Kristen, dan Islam," lanjut mantan Ketum Muhammadiyah ini.
Suasana Kota Yerusalem (Foto: Reuters/Ammar Awad)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Kota Yerusalem (Foto: Reuters/Ammar Awad)
Din Syamsuddin berpandangan, Indonesia sebenarnya bisa mengambil suatu langkah nyata untuk mendukung Palestina. Misalnya memboikot produk Israel, baik makanan dan minuman, yang berkontribusi pada Israel.
ADVERTISEMENT
"Perlu dikombinasikan dengan cara cerdas seperti yang saya sampaikan tadi itu, yakni melakukan boikot. Sudah ada daftar 20-an lebih produk makanan, minuman yang favorit di antara kita diyakini berkontribusi kepada Israel," ucap Din Syamsuddin tanpa menyebutkan nama-nama produk di daftar yang dia maksud.
Pemboikotan itu, menurut Din Syamsuddin, akan berdampak nyata baik bagi Israel maupun Amerika. Karena bila bangsa Indonesia masih berteriak tolak keputusan Trump namun masih mengkonsumsi produk Israel, maka apa yang diperjuangkan akan sia-sia.
"Daftarnya ada itu, dan kita banyak menjadi pelanggannya, baik minuman, makanan, pakaian. Sementara kita berteriak saja menentang Trump tapi kita menjadi konsumen dari produk itu, ya sami mawon," paparnya.
Mantan Ketum MUI ini juga menegaskan, tidak hanya produk makanan saja yang bisa diboikot oleh masyarakat Indonesia. Politik, budaya serta ekonomi Israel dan Amerika pun bisa diboikot.
ADVERTISEMENT
"Jadi kalau mau yang cerdas cara bereaksi itu menurut saya harus ada boikot. Boikot politik, boikot budaya, boikot ekonomi, mungkin nanti akan ada efek jera, baik bagi Israel maupun AS," tutur Din Syamsuddin.