PSI: Hoaks Penganiayaan Ratna Sarumpaet untuk Serang Pemerintah Jokowi

3 Oktober 2018 20:56 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ratna Sarumpaet memberikan klarifikasi terkait pemberitaan penganiyaan terhadap dirinya di Jakarta. (Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta)
zoom-in-whitePerbesar
Ratna Sarumpaet memberikan klarifikasi terkait pemberitaan penganiyaan terhadap dirinya di Jakarta. (Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Aktivis perempuan Ratna Sarumpaet mengaku sudah membuat hoaks penganiayaan di Bandara Husein Sastranegara, Bandung yang terjadi pada Jumat (21/9).
ADVERTISEMENT
Usai pengakuan tersebut, beberapa orang telah melaporkan Ratna bersama dengan politikus lainnya seperti Prabowo, Sandiaga Uno, Dahnil Anzar, dan Fadli Zon baik itu ke Bareskrim Polri maupun Polda Metro Jaya atas dugaan penyebaran berita bohong. Salah satu pelapor itu yakni Cyber Indonesia.
Salah satu saksi yang diajukan Cyber Indonesia dalam laporan tersebut yakni Guntur Romli mengatakan, hoaks yang dibuat oleh Ratna dan rekan-rekannya bukan hoaks biasa. Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu menilai hoaks tersebut merupakan serangan politik untuk mendiskreditkan pemerintahan Joko Widodo.
"Jadi ini bukan hoaks biasa, tapi hoaks yang digunakan untuk serangan politik. Semua orang terlibat satu tim semua mulai dari Fadli, Fahri, Rachel, Hanum, untuk serang lawan mereka dan diskreditkan pemerintah," kata Guntur di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (3/10).
Guntur Romli PSI (Foto: Wikipedia)
zoom-in-whitePerbesar
Guntur Romli PSI (Foto: Wikipedia)
Ketua Umum Cyber Indonesia Muannas Alaidid mengatakan, sejak awal dirinya meragukan penganiayaan terhadap Ratna. Sebab Ratna tidak tidak langsung melapor polisi.
ADVERTISEMENT
"Masa dari tanggal 21 (September sampai sekarang tidak lapor? Ini kan upaya mendiskreditkan aparat penegak hukum dalam hal ini Polri. Itu kan framingnya sama, mereka menyerang kelompok yang sama," ucap Muannas.
Muanas mengaku sangat kecewa dengan tindakan Ratna yang baru melakukan klarifikasi setelah polisi melakukan penyelidikan. Seharusnya, kata Muannas, Ratna langsung memberikan penjelasan sejak hoaks muncul.
Muannas berharap Polda Metro Jaya dapat menindaklanjuti laporan tersebut dengan cepat. Ia juga menegaskan pihaknya akan terus mengawal kasus penyebaran hoaks sampai tuntas.
"Tugas Polri membuka dan mengusut ini dengan tuntas. Kita harap Polri bisa tindak tegas," tutup Muannas.