PSI: Megawati dan SBY Sama-sama Beri Peringatan Keras Prabowo

16 November 2018 5:25 WIB
Megawati Soekarnoputri dan SBY (Foto: Antara/Ahmad Subaidi dan Hafidz Mubarak A.)
zoom-in-whitePerbesar
Megawati Soekarnoputri dan SBY (Foto: Antara/Ahmad Subaidi dan Hafidz Mubarak A.)
ADVERTISEMENT
Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta agar Gerindra mawas diri sebelum menagih janji untuk mengampanyekan Prabowo - Sandi di Pilpres 2019.
ADVERTISEMENT
Menurut Partai Solidaritas Indonesia (PSI), SBY berusaha memberi peringatan kepada Ketum Gerindra Prabowo Subianto. Selain itu, menurut Sekjen PSI Raja Juli Antoni, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri juga turut memberi peringatan kepada Prabowo dalam masalah menagih janji ini.
"Dua mantan Presiden RI, Bu Mega dan Pak SBY sama-sama memberi peringatan keras, seperti tamparan kepada Prabowo," jelas Toni dalam keterangan tertulisnya, Jumat (16/11).
Prabowo Subianto di Kertanegara, Jakarta Selatan. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo Subianto di Kertanegara, Jakarta Selatan. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
Menurut Toni, Megawati selama ini tak pernah mengetahui apa saja visi dan misi yang Prabowo bawa sebagai seorang capres. Sebab, Prabowo dianggap terlalu sibuk berbicara hal yang tak ada intinya.
"Pertama Ibu Megawati yang merasa tidak pernah mendengar Prabowo menyampaikan rencananya programnya bila terpilih sebagai presiden. Prabowo sibuk dengan retorika yang tidak ada isinya," ungkap Toni.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Toni menganggap SBY berusaha memberi peringatan keras kepada Prabowo agar lebih fokus menyampaikan visi dan misi.
"Kedua, Pak SBY, melalui Twitter memberikan peringatan keras yang sama bahwa Prabowo hendaknya menyampaikan solusi, kebijakan dan program yang akan dijalankan untuk Indonesia 5 tahun ke depan," jelasnya.
Sekjen PSI Raja Juli Antoni (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen PSI Raja Juli Antoni (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
Oleh karena itu, Toni meminta agar Prabowo menerima kritik dari Megawati dan SBY ini. Tujuannya agar setiap visi dan misi capres-cawapres dapat dibahas bersama.
"Bila Pak Prabowo mau mendengar kritik dua mantan presiden kita itu, maka perhelatan demokrasi kita akan menarik, di mana program dan rencana kerja didiskusikan. Tidak hanya retorika manipulatif yang menakut-nakuti rakyat," pungkasnya.